Persepsinews.com, Samarinda – Kebakaran tumpukan sampah di TPA Bukit Pinang, Samarinda, masih belum berhasil dipadamkan hingga Senin (25/9/2023) siang.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menduga bahwa kebakaran tersebut memiliki unsur kesengajaan.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Samarinda, Leonardo Sianipar, menyatakan bahwa dalam empat hari terakhir tidak ada aktivitas pembongkaran sampah di TPA Bukit Pinang setelah ditutup.
Oleh karena itu, dugaan adanya unsur kesengajaan dalam kebakaran gunungan sampah tersebut semakin kuat.
“TPA ini tidak digunakan lagi secara operasional, jadi tidak ada kendaraan yang masuk. Hal ini menunjukkan indikasi adanya unsur kesengajaan,” ujar Leonardo.
Dugaan adanya unsur kesengajaan diperkuat oleh kondisi kobaran api yang membara di permukaan gunungan TPA Bukit Pinang.
Menurut Leonardo, jika tumpukan sampah terbakar secara alami akibat hotspot atau cuaca panas, biasanya titik api berasal dari bawah tumpukan sampah, bukan di permukaan seperti saat ini.
“Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan ilmiah, titik api yang disebabkan oleh hotspot dan gas metan biasanya berasal dari bawah. Namun jika titik api berada di atas, terutama jika api membara seperti ini,” tuturnya.
Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di tumpukan sampah TPA Bukit Pinang Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 11.30 Wita.
Dugaan awal menyebutkan bahwa kebakaran tersebut dipicu oleh salah satu pemulung yang membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan di lokasi TPA. (Red)