Persepsinews.com, Samarinda – Bersama awak media, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik melangsungkan silaturahmi coffee morning, di Pendopo Odah Etam, Jumat (17/11/23).
Undangan silaturahmi ini dihadiri 8 media cetak, 71 media online, 9 media televisi, 6 media radio, dan Ketua Asosiasi Media Sosial & Siber Indonesia (Amsindo) sebagai perwakilan media sosial.
Pj Gubernur dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh media yang hadir. Peran penting media sebagai media strategis diakuinya sangat penting, sebagai penyampai informasi kepada masyarakat dan pengawas pemerintah.
“Peran media dengan segala dinamikanya sangat berdampak positif, apapun yang disampaikan media baik kritik ataupun saran itupun sangat berguna bagi kami,” terang Akmal Malik, usai dipersilahkan Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, selaku moderator.
Lanjutnya, apabila staff pemerintahan yang menyampaikan suatu hal pasti hanya akan terkuak sisi baiknya. Namun apabila media yang menyampaikan pasti akan apa adanya.
“Inilah yang saya katakan, tolong portret, tolong tampung apapun yang disampaikan media dan dijadikan bahan bakar bagi kita untuk memperbaiki kebijakan kedepan,” ucapnya.
Berbicara terkait peran Pemprov, menurutnya tidaklah sama seperti pusat, sebab pemerintah daerah dikatakannya adalah sebagai eksekutor. Dalam artian hanya mengeksekusi keputusan dari pemerintah pusat.
“Itulah teman-teman media perlu meluruskan, untuk itu ketika ada aksi pejabat pemerintahan yang melenceng, media bisa mengingatkan,” ujarnya.
Akmal Malik sangat mengapresiasi sistem pemerintah bersama media di Benua Etam yang telah berjalan sangat baik. Ia pun suatu saat ingin mengajak media untuk jalan-jalan bersama, dengan situasi komunikasi yang informal.
“Kita jalan-jalan ke Paser, Pak Faisal tolong siapkan, kemudian juga di PPU, biar kita bisa melihat. Saya tidak ingin media hanya menulis, saya ingin media juga melihat fact finding,” tuturnya.
Akhir kesempatan ia meminta agar pertemuan bersama media kedepan bersifat tematik, artinya memiliki tema-tema tertentu yang dapat dibahas. Dengan maksud agar media dapat mempersiapkan literasi terlebih dahulu.
“Jadi topik tertentu ini membuat diskusi kita hidup. Tolong dibuat skemanya. kita laksanakan perbulan, tapi saran saya perdaerah,” tutup Akmal Malik. (Dty/Adv/Diskominfokaltim)