Persepsinews.com , SAMARINDA -HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immuno-deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian serius dalam upaya mengendalikan penyebaran virus dan memberikan dukungan bagi penderita.
HIV merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan AIDS. Penyakit ini pun dapat menular kepada ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin mengatakan, walau penyakit ini cukup mematikan namun dapat dicegah melalui sejumlah terapi.
Salah satunya dengan pemeriksaan virologis yang digunakan untuk mendeteksi jumlah dan aktivitas HIV dalam darah. Pemeriksaan virologis kuantitatif atau kualitatif dapat membantu mengukur viral load HIV dan memantau respons terhadap pengobatan ARV.
Ketepatan dan akurasi pemeriksaan HIV sangat penting untuk menetapkan diagnosis yang tepat dan segera memulai pengobatan ARV jika diperlukan.
“Tidak otomatis tertular jika ibu terus ikuti terapi, jadi kalau dia rutin virologinya bisa turun, kalau tidak jumlah virusnya akan naik,” tutur Jaya.
Disampaikan Jaya, penyakit HIV-AIDS jika diobati dengan terapi yang rutin makan bisa menurunkan potensi penularan. Untuk itu setiap penderita yang melakukan pengobatan atau terapi tetap diminta untuk mengikuti terapi secara rutin.
Hal itu agar virologi si penderita AIDS tidak menyebar dan bisa di minimalisir, dengan begitu virus otomatis akan melemah dan mengurangi potensi penularan.
“Untuk ibu-ibu hamil tentunya harus dijaga virologinya turun agar tidak masuk ke plasenta,” ungkapnya.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)
