Persepsinews.com, Samarinda – Guna meningkatkan kompetensi pejabat fungsional, BPSDM Kaltim melakukan sosialisasi terkait Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Permen PAN), Nomor 1 Tahun 2023.
Sosialisasi dilaksanakan Senin lalu (12/2), di Hotel Fugo, Samarinda. Diikuti oleh para pejabat fungsional yang ada di lingkungan Pemprov Kaltim dan lingkungan Pemkab/Pemkot se Kaltim.
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional (PKMF) BPSDM Kaltim, Rina Kusharyanti, ketika dikonfirmasi media ini menyatakan, “jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi ini hanya 40 orang, sesuai dengan pagu anggaran yang tersedia”. Hanya saja kalau melihat daftar presensi yang hadir melebihi kuota yang ditetapkan, lanjut Rina.
“Memang jumlah yang mengikuti sosialisasi ini terbatas, jika dibandingkan jumlah pejabat fungsional yang mencapai ribuan,” kata Rina.
“Diharapkan pengetahuan ini bisa disebarluaskan kepada para pejabat fungsional lainnya, ketika kembali bertugas,” tambahnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Kaltim, yang diwakili oleh Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi, dalam sambutan tertulisnya, memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan Sosialisasi Konversi Predikat Kinerja Menjadi Angka Kredit dan Tata Cara Penghitungannya bagi para pejabat fungsional.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini adalah bagian dari reformasi birokrasi. Dengan adanya konversi predikat kinerja menjadi angka kredit, kita dapat mengukur secara lebih obyektif dan transparan sejauhmana kontribusi dan kualitas kerja para pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kabupaten/Kota se Kaltim.
“Penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi hal yang sangat penting,” ujar Akmal.
Sementara itu, Jauhar Efendi, selaku Pejabat Fungsional Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Kaltim, melaporkan, bahwa narasumber utama dari kegiatan Sosialisasi ini disampaikan oleh Nurhaji Wijaya, Kabid Mutasi dan Satus Kepegawaian Kantor Regional VII Badan Kepegawaian Negara, Banjarbaru.
“Antusiasme peserta mengikuti sosialisasi ini sangat tinggi, terbukti banyak pertanyaan kritis dan teknis yang disampaikan oleh peserta kepada narasumber”, pungkas Jauhar. (Red)