Persepsinews, Samarinda – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Kaltim pada Maret 2024 tercatat US$2.215,00 juta, atau naik 25,38 persen dibandingkan dengan Februari 2024.
Sementara untuk nilai ekspor migas pada Maret 2024 tercatat sebesar US$141,14 juta, atau turun sebesar 15,90 persen dibandingkan dengan Februari 2024. Sebaliknya, ekspor nonmigas tercatat US$2.073,86 juta, atau naik sebesar 29,71 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–Maret 2024 tercatat sebesar US$5.928,10 juta, atau turun 25,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Berdasarkan golongan barang, peningkatan nilai ekspor Kaltim pada Maret 2024 terhadap Februari 2024 terjadi pada sektor pertambangan dan pengolahan.
Dimana negara tiongkok menjadi negara tujuan ekspor utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$1.780,73 juta (33,48 persen).
“Pada periode Januari–Maret 2024, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Provinsi Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 71,16 persen. Hasil industri berada pada posisi kedua dengan peranan sebesar 18,37 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan kontribusi 10,28 persen,” ungkap Kepal BPS Kaltim, Yusniar di Kantornya.
Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Maret 2024 adalah Pelabuhan Samarinda (US$637,61 juta), Pelabuhan Balikpapan (US$440,90 juta), dan Pelabuhan Tanjung Bara (US$371,09 juta).
Sementara itu, untuk nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada Maret 2024 tercatat sebesar US$257,76 juta, atau turun sebesar 22,59 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Februari 2024.
Nilai impor nonmigas tercatat sebesar US$78,08 juta, atau turun sebesar 21,58 persen dibandingkan dengan nilai impor Februari 2024. Sementara, nilai impor migas Maret 2024 tercatat sebesar US$179,68 juta, atau turun sebesar 23,02 persen.
Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya yang mengalami kenaikan sebesar US$7,01 juta (22,80 persen). Sebaliknya, penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang kapal, perahu, dan struktur terapung sebesar US$ 19,26 juta (86,76 persen).
Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Maret 2024 mengalami surplus sebesar US$1.957,24 juta.
“Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.995,78 juta, sebaliknya sektor migas tercatat defisit sebesar US$38,54 juta,” tandansya. (Ozn)