Persepsinews, Samarinda – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Pemasaran mengadakan bimbingan teknis strategi pemasaran pariwisata di Kalimantan Timur.
Kegiatan yang berlangsung di Samarinda ini, dihadiri oleh perwakilan pelaku sektor pariwisata dari berbagai daerah di Kalimantan Timur dan turut dihadiri Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Yekti Utami hingga Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Bimbingan teknis ini bertujuan untuk mengembangkan daya tarik produk pariwisata di daerah, dengan fokus pada potensi dan keunikan destinasi yang ada. Para peserta, yang terdiri dari pelaku pariwisata, pemangku kepentingan, dan pemerhati pariwisata lokal, mendapatkan wawasan mendalam mengenai strategi pemasaran yang efektif dan inovatif.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono mengatakan, pentingnya pengambilan langkah berbasis riset dan data untuk mengoptimalkan potensi pariwisata digital di Kaltim, yang kini menjadi fokus sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jadi bagaimana yang sudah saya sampaikan di forum, teman-teman yang potensial di Kaltim tidak hanya duduk tapi segera mencari riset. Harus by research dan data kira-kira apa yang bisa segera dikembangkan dan dimanfaatkan,” ungkap Marhen.
Dwi menambahkan bahwa pemerintah siap mendukung pengembangan infrastruktur pariwisata dan promosi destinasi wisata di seluruh Indonesia termasuk di Kalimantan Timur. Pengembangan pun juga dilakukan terhadap transformasi digital, penguatan struktur ekonomi, permodalan melalui pembinaan berkelanjutan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian turut menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat lokal melalui acara-acara seperti Kaltim Travel Fair adalah langkah konkret dalam memperkuat ekonomi lokal melalui pariwisata.
“Saya merasa sangat bangga karena terbukti kementerian dan pemerintah daerah di provinsi Kaltim ini bisa sinergi. Dalam waktu dekat juga akan ada Kaltim Travel Fair yang merupakan kolaborasi antara pemerintahan pusat dan daerah,” tuturnya.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif menjadi prioritas dengan pengenalan sertifikasi bagi para pelaku industri kreatif seperti musisi, fotografer dan penari.
“Kami juga sangat mendukung niat pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong peningkatan kapasitas dari sumber daya manusia di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi kreatif yang beragam kegiatan, termasuk sertifikasi di bidang musisi, fotografer, bahkan penari,” ungkapnya. (Ozn)