Persepsinews.com, Samarinda – Salah satu ikon perbelanjaan di Kota Samarinda, Plaza Mulia, terpaksa harus tutup pintu.
Penutupan ini merupakan dampak dari bertahun-tahun menghadapi tantangan, terutama setelah pandemi yang membuat mal yang dulunya ramai ini semakin sepi pengunjung.
Sebagai penanda akhir perjalanan Plaza Mulia, mal ini resmi dilelang oleh Bankaltimtara pada 29 Agustus 2024 dengan nilai lelang mencapai Rp 501 miliar.
Berdiri di atas lahan seluas 11.355 meter persegi dengan total luas bangunan 53.268 meter persegi, Plaza Mulia kini menjadi simbol dari perubahan besar yang terjadi dalam dunia perbelanjaan.
Sejak dilanda pandemi, Plaza Mulia mengalami penurunan pengunjung yang drastis. Meskipun memiliki potensi yang besar, mal ini tidak lagi mampu bertahan sebagai pusat perbelanjaan yang menarik bagi masyarakat.
Pantauan di lapangan pada Senin (7/10/2024) menunjukkan bahwa hanya satu bioskop dan dua gerai franchise yang masih beroperasi, sementara sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sempat meramaikan mall ini kini hanya tersisa sedikit.
Suasana Plaza Mulia yang sepi dan kumuh semakin mempertegas kehancuran tempat ini. Salah satu gerai franchise kopi dan donat yang masih bertahan, JCO, tampak lesu dengan dinding kusam dan kursi yang tidak nyaman.
“Kayak tidak pernah dipakai, apalagi yang di lantai dua. Kurang pencahayaan, lantai berdebu,” ungkap Meli, salah satu pengunjung yang merasa prihatin dengan kondisi tersebut.
Kondisi yang memperihatinkan ini menunjukkan bahwa setiap ruang gerai di setiap lantai kini tak berpenghuni.
Bangunan yang dulunya menjadi tempat berkumpul dan berbelanja kini terlihat seperti bangunan mati yang bertahan hidup. (Red)
