spot_img

Kaltim di Peringkat Kedua Nasional untuk Depresi, Dinkes Gencarkan Pencegahan Kesehatan Jiwa

Persepsinews.com, Samarinda – Tingginya angka masalah kesehatan jiwa di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi perhatian serius. Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kaltim, dr. Ika Gladies Syaferani, mengungkapkan bahwa sekitar 50 persen remaja di Kaltim mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Menurut data Jejak Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan pada Oktober 2023, Kaltim berada di peringkat kedua nasional untuk tingkat depresi, yakni 2,2 persen, di bawah Jawa Barat yang mencatat angka 3,3 persen. Faktor penyebab utamanya meliputi ketidakmerataan distribusi sumber daya alam, minimnya peluang kerja, serta meningkatnya stres di kalangan remaja.

Dinkes Kaltim merespons dengan meluncurkan berbagai program promotif dan preventif, salah satunya melalui aplikasi Android bernama Sijiwa. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan skrining kesehatan jiwa secara mandiri, dengan hasil yang dapat terhubung langsung ke tenaga kesehatan profesional jika diperlukan.

“Melalui Sijiwa, pengguna bisa mengevaluasi kondisi psikologisnya dan mendapatkan rujukan jika dibutuhkan. Data dari aplikasi ini juga terkoneksi dengan sistem pelaporan Kementerian Kesehatan,” jelas dr. Ika.

Selain itu, alat deteksi seperti SDQ (Strengths and Difficulties Questionnaire) untuk anak dan SRQ-20 (Self-Reporting Questionnaire) untuk dewasa turut digunakan guna mendeteksi gangguan sejak dini.

Dinkes menemukan bahwa mayoritas remaja yang teridentifikasi bermasalah membutuhkan teman curhat, terutama untuk masalah yang bersumber dari lingkungan keluarga dan sekolah.

“Kami berharap, perhatian masyarakat terhadap kesehatan jiwa bisa setara dengan kesehatan fisik,” ujar dr. Ika. (Ozn/ Adv Dinkes Kaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer