Persepsinews.com, Samarinda – Dugaan bahwa aktivitas lokalisasi di kawasan Loa Hui, Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, masih berjalan secara terselubung akhirnya mendapat titik terang. Seorang pria berinisial AM (52), warga Sungai Kunjang, ditemukan meninggal dunia setelah mengeluh sakit saat berada di sebuah wisma yang diduga berkedok kafe, Sabtu dini hari (4/3/2025).
Kejadian ini memicu keprihatinan masyarakat karena diduga menjadi bukti bahwa praktik prostitusi terselubung di Loa Hui masih marak, meski secara resmi telah dinyatakan ditutup.
Menurut informasi dari pihak kepolisian, AM datang seorang diri sejak sore hari ke sebuah wisma di kawasan Loa Hui. Ia kemudian ditemani oleh seorang wanita pemandu lagu dan menghabiskan waktu bersama di kamar kecil dalam wisma tersebut.
Sekitar pukul 03.30 Wita, wanita tersebut panik setelah AM mengeluh kedinginan dan langsung menghubungi petugas keamanan setempat.
“Korban mengatakan merasa kedinginan. Saksi kemudian mengoleskan minyak kayu putih ke punggung korban sebagai upaya pertolongan awal,” ujar Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar melalui Ps Kasi Humas, Ipda Ramli P. Sianturi.
Namun, kondisi korban tidak membaik. Setelah upaya mendapatkan pertolongan medis dari mantri gagal, pihak keamanan memutuskan memanggil ambulans dan membawa AM ke RSUD IA Moeis. Sayangnya, dalam perjalanan korban mengalami kejang-kejang dan dinyatakan meninggal dunia pukul 04.29 Wita.
Polisi mengamankan sejumlah barang pribadi milik korban, seperti dua bungkus tisu magic, sebungkus rokok, korek api, uang tunai lebih dari satu juta rupiah, tas punggung, dan pakaian. Barang-barang ini kini menjadi bagian dari penyelidikan.
Peristiwa ini menyoroti kembali perlunya penindakan tegas terhadap aktivitas ilegal di Loa Hui yang diduga masih beroperasi secara diam-diam. Masyarakat berharap aparat kepolisian dan pemerintah daerah segera bertindak.
“Peristiwa ini menunjukkan bahwa praktik lokalisasi di Loa Hui belum sepenuhnya berhenti,” tutup Ipda Ramli. (Red)