Persepsinews.com, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem peradilan Indonesia dengan menaikkan gaji para hakim. Langkah ini dinilai penting demi menciptakan penegakan hukum yang bersih, adil, dan bebas dari intervensi suap.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidato peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025). Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan rencana strategis untuk meningkatkan kesejahteraan hakim agar tidak bisa dibeli oleh pihak manapun.
“Saya sedang merencanakan bagaimana menaikkan gaji para hakim kita agar hakim kita nanti tidak bisa disogok, tidak bisa dibeli, agar hukum bisa ditegakkan dengan baik,” tegas Prabowo.
Presiden juga menyerukan agar seluruh pejabat dan birokrat negara menjaga integritas dan menjauhi praktik penyalahgunaan anggaran. Ia menekankan bahwa anggaran negara adalah milik rakyat dan harus digunakan sepenuhnya untuk pelayanan publik.
“Para pejabat, para birokrat diangkat, dibiayai oleh negara, digaji oleh negara. Hendaknya anggaran untuk rakyat, untuk pelayanan rakyat, hendaknya jangan diselewengkan, jangan dikorupsi dengan segala akal,” ujarnya.
Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah yang harus dikelola secara berani dan bijak untuk mendorong kemajuan bangsa. Ia menilai, apabila pengelolaan kekayaan ini tidak dilakukan dengan baik, maka bangsa Indonesia akan tertinggal meski memiliki potensi besar.
“Kita tidak boleh ketinggalan, kita negara yang kaya, tidak pantas kekayaan kita tidak jaga. Kita jadi bangsa bodoh kalau tidak bisa menjaga kekayaan kita dengan keberanian kita untuk menguasai kekayaan kita sendiri untuk memberi seluas-luasnya kepada rakyat,” kata Prabowo. (Red)