spot_img

Dispora Kaltim Bangun Kawah Candradimuka Pemimpin Muda, Bukan Sekadar Program Tahunan

Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) kembali menunjukkan keseriusannya dalam membangun kepemimpinan pemuda yang berkelanjutan dan strategis.

Melalui program bertajuk Talenta Muda: Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah, sebanyak 50 pemuda pilihan dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur resmi mengikuti pelatihan intensif yang berlangsung selama enam hari, sejak 9 hingga 14 Juni 2025, di Gedung Dispora Tower Kadrie Oening, Samarinda.

Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar agenda tahunan atau pemenuhan kewajiban formal. Ia menyebut Talenta Muda sebagai “kawah candradimuka” bagi para calon pemimpin masa depan Benua Etam.

“Program ini bukan program tempelan. Ini adalah tempat pembentukan, penggodokan, dan pengasahan karakter pemuda yang benar-benar siap menjadi pemimpin di masa depan,” ujar Agus saat membuka kegiatan secara resmi, Selasa (10/6/2025).

Agus mengungkapkan bahwa program ini merupakan mandat nasional yang diterjemahkan daerah secara adaptif dan kontekstual. Tujuan utamanya adalah membekali pemuda dengan kemampuan berpikir strategis, kepemimpinan berbasis nilai, serta keberanian untuk mengambil posisi dalam proses pembangunan daerah dan bangsa.

“Kenapa program ini penting? Karena jenjang kaderisasi pemuda harus jelas. Kita tidak bisa lagi hanya berharap pemimpin lahir secara kebetulan. Harus dipersiapkan. Dan itu harus dimulai dari sekarang,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menyoroti pentingnya membangun ruang dialog antara pemuda dan pemerintah. Dispora membuka pintu selebar-lebarnya bagi peserta untuk berdiskusi, menyampaikan ide, bahkan menyuarakan kritik.

“Kalau ada hal yang membingungkan selama pelatihan, jangan diam. Buat forum hearing, diskusi terbuka. Kalian ini sedang kami siapkan untuk menggantikan kami. Pemimpin itu harus terbiasa berbicara, berpikir, dan bertindak,” jelasnya.

Agus juga menekankan bahwa pengalaman berorganisasi harus menjadi bagian penting dari proses belajar menjadi pemimpin. Namun lebih dari itu, ia menilai pelatihan seperti Talenta Muda adalah proses pembelajaran yang terstruktur dan mendalam.

“Organisasi itu penting, tapi tidak cukup. Harus ada proses seperti ini, di mana pola pikir kalian diuji, gagasan kalian diasah, dan keberanian kalian diuji. Inilah yang membedakan pelatihan ini dari sekadar aktif di komunitas,” kata Agus.

Sebagai bentuk seleksi ketat, peserta yang lolos dalam program ini telah melalui tiga tahap penyaringan, mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, hingga wawancara mendalam. Dari 80 pendaftar, disaring menjadi 60, dan akhirnya terpilih 50 terbaik untuk mengikuti pelatihan.

Menariknya, dari jumlah tersebut akan dipilih 10 peserta terbaik yang akan mewakili Kalimantan Timur di tingkat nasional. Mereka akan dibekali untuk tampil sebagai delegasi muda yang mampu membawa isu lokal ke kancah nasional dengan narasi yang kuat dan strategis.

“Ini bukan akhir, ini awal dari jalan panjang kaderisasi pemimpin daerah. Kalian akan dinilai bukan hanya dari kemampuan akademik, tapi juga dari kepemimpinan, integritas, dan kemampuan menyampaikan gagasan secara konstruktif,” kata Agus.

Pelatihan ini juga didesain untuk menyentuh berbagai aspek penguatan kapasitas, mulai dari diskusi strategis, simulasi kebijakan publik, hingga studi kasus berbasis persoalan daerah. Tujuannya adalah menghubungkan pemuda dengan realitas pembangunan, bukan hanya membentuk mereka secara teori.

“Kalau kalian ingin jadi menteri, gubernur, atau tokoh nasional, itu bukan mimpi. Tapi harus dimulai dari sekarang. Dari proses seperti ini. Kita punya IPP (Indeks Pembangunan Pemuda), dan pelatihan ini menjadi bagian dari strategi Dispora untuk meningkatkan angka itu secara kualitas, bukan sekadar angka,” tambah Agus.

Ia pun berpesan agar peserta menjadikan pengalaman ini sebagai proses pembelajaran hidup. Meski singkat, namun dampaknya bisa sangat menentukan cara pandang mereka ke depan.

“Pelatihan ini memang tidak lama. Tapi tergantung dari sudut pandang mana kalian melihatnya. Bisa jadi pelatihan ini adalah titik balik pola pikir kalian. Bosan dan semangat itu biasa, karena ini hidup. Tapi bagaimana kalian memaknai setiap proses, itu yang membuat kalian berbeda dari yang lain,” tutupnya.

Melihat arah pembangunan Kalimantan Timur yang kini sedang mengarah menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan akan pemimpin muda lokal yang tangguh dan berkarakter semakin mendesak. Dispora Kaltim menjawab kebutuhan itu dengan tindakan nyata: membina, bukan hanya mengundang.

Program Talenta Muda ini bukan sekadar pelatihan. Ia adalah gerakan sunyi yang bisa jadi tonggak kebangkitan kader pemimpin daerah, dan tokoh nasional masa depan.(Adv/Ehd)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer