Persepsinews.Com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan generasi muda melalui kegiatan berbasis kreativitas dan kebhinekaan. Salah satu agenda strategis yang akan segera digelar adalah Jambore Pemuda Daerah (JPD) tahun 2025, yang rencananya dipusatkan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Acara ini akan mempertemukan pemuda-pemudi dari 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur dalam sebuah rangkaian kegiatan selama lima hari. Selain menjadi ajang silaturahmi dan unjuk bakat, JPD juga dirancang sebagai ruang pembelajaran sosial yang membentuk karakter, kepemimpinan, serta kerja sama lintas budaya di antara pemuda daerah.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar mengatakan bahwa persiapan telah berjalan intensif bersama Dispora Kutim. Beberapa kali rapat koordinasi telah dilangsungkan, termasuk penetapan jadwal dan pembagian tanggung jawab antara provinsi dan tuan rumah.
“Kami sudah dua kali melakukan koordinasi, baik soal teknis kegiatan maupun pembagian peran antara provinsi dan kabupaten Kutim. Harapannya JPD tahun ini bisa lebih semarak dan berdampak langsung kepada peserta,” ujar Hasbar, belum lama ini.
Lanjut Hasbar, JPD adalah versi lokal dari Jambore Pemuda Indonesia yang sempat rutin digelar secara nasional. Namun karena saat ini Jambore tingkat nasional tidak lagi dilaksanakan, maka Dispora Kaltim mengambil inisiatif untuk tetap menjaga semangat kebersamaan dan kreativitas pemuda lewat jambore daerah.
“Jambore Pemuda Daerah ini merupakan ruang ekspresi. Setiap kabupaten/kota akan mengirimkan perwakilannya untuk menampilkan pertunjukan seni, musik, tari, budaya lokal, hingga mengikuti lomba-lomba positif yang telah disiapkan,” jelasnya.
Kegiatan ini akan digelar selama lima hari, termasuk hari kedatangan dan kepulangan peserta. Secara efektif, para pemuda akan mengikuti kegiatan penuh selama tiga hari, mulai dari pertunjukan seni, diskusi kepemudaan, pelatihan keterampilan, hingga berbagai lomba antar daerah.
Fasilitas dan kebutuhan peserta selama kegiatan akan ditanggung penuh oleh Dispora Kaltim, termasuk konsumsi, akomodasi, dan atribut. Namun, salah satu tantangan yang kini sedang dihadapi adalah soal pendanaan keberangkatan peserta dari kabupaten/kota masing-masing ke lokasi jambore.
“Memang seluruh pelaksanaan kami yang tanggung, tapi biaya pengiriman peserta dari daerah ke Kutim itu jadi persoalan. Kalau daerah tidak menganggarkan, otomatis tidak bisa mengirim peserta. Karena itu kami minta konfirmasi dari masing-masing kabupaten/kota apakah mereka siap berpartisipasi,” kata Hasbar.
Pihaknya menargetkan setiap kabupaten/kota mengirimkan 10 peserta, termasuk pendamping. Untuk itu, koordinasi lebih lanjut akan dilakukan dalam waktu dekat agar keikutsertaan peserta tidak terkendala soal teknis dan pembiayaan.
Lebih lanjut, Hasbar menekankan bahwa pengalaman dalam jambore semacam ini sangat penting bagi generasi muda. Selain menjadi ajang kompetisi dan penampilan seni, kegiatan ini juga menjadi laboratorium sosial yang membentuk karakter, memperkuat toleransi, serta menumbuhkan rasa kebersamaan di antara pemuda lintas daerah.
“Kami ingin pemuda Kaltim punya pengalaman kebersamaan yang kuat. Mereka tidak hanya datang untuk tampil, tapi juga membangun jaringan, belajar nilai gotong royong, dan mengenali potensi dirinya dalam lingkungan yang positif,” pungkasnya.
Melalui JPD 2025 ini, Dispora Kaltim berharap dapat melahirkan generasi muda yang bukan hanya aktif secara kreatif, tetapi juga siap menjadi pelopor pembangunan sosial budaya di daerahnya masing-masing. Kutim pun diharapkan mampu menjadi tuan rumah yang menyatukan semangat pemuda Benua Etam dalam satu perhelatan besar yang inspiratif. (Adv/Ehd)