Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur siap tancap gas menyambangi sepuluh kabupaten/kota dalam sebulan penuh. Bukan untuk kompetisi, tapi demi satu misi besar: membekali para pemuda daerah dengan kecakapan hidup (life skills) yang aplikatif dan relevan.
Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, menyatakan, berbeda dari program-program pelatihan biasa yang menunggu peserta datang ke kota besar, Dispora Kaltim memilih turun langsung ke basis pemuda di kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan. Gerakan ini dimulai pekan depan dari Kutai Timur, menjangkau enam kecamatan sekaligus, sebelum lanjut ke Kukar, Samarinda, Bontang, dan wilayah lain.
“Ini bukan pelatihan seremonial. Kami jemput bola. Pemuda di pelosok pun harus dapat akses yang sama untuk belajar dan berkembang,” tegasnya.
Ia menyebut jadwal pelatihan padat tanpa banyak jeda, hanya sehari istirahat sebelum berpindah ke daerah berikutnya. Ini menjadi bukti keseriusan Dispora Kaltim dalam menjadikan penguatan sumber daya pemuda sebagai prioritas pembangunan jangka panjang.
“Program ini kami rancang cepat, padat, dan tepat sasaran. Karena pemuda tidak hanya butuh teori, tapi juga latihan praktis yang bisa mereka pakai langsung,” tambahnya.
Materi pelatihan yang dibawa cukup strategis: mulai dari teknik public speaking, menyusun CV yang profesional, hingga simulasi wawancara kerja yang realistis. Semua dikemas dengan pendekatan interaktif, menyenangkan, dan aplikatif.
Dispora Kaltim juga menghadirkan para narasumber muda dari praktisi UMKM digital hingga influencer, yang berbagi pengalaman langsung tentang bagaimana bertahan dan berkembang di era digital. Kehadiran mereka diharapkan bisa menginspirasi peserta dengan kisah nyata dan strategi bertindak.
Menurut Rusmulyadi, banyak pemuda di Kaltim sebenarnya cerdas dan berpotensi, tetapi sering kali kesulitan pada tahap eksekusi—kurang percaya diri, belum paham cara menjual diri secara profesional, atau belum mampu membaca peluang.
“Padahal, saat ini pasar tenaga kerja dan dunia usaha sangat dinamis. Kalau tidak dibekali life skills, pemuda kita bisa tertinggal. Maka pelatihan ini menjadi sangat penting,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa gerakan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda Kaltim yang menginginkan pendekatan pembangunan pemuda tidak hanya sekadar wacana, tetapi nyata hadir di lapangan.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan kepemudaan berjalan merata. Bukan hanya di kota, tapi juga sampai ke desa dan kecamatan. Karena masa depan Kalimantan Timur bukan hanya milik pemuda kota, tapi semua anak muda di Benua Etam,” pungkas Rusmulyadi. (Adv/Ehd)