Persepsinews.com, Sangatta – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Apansyah, menyatakan harapannya terkait proyek jalur provinsi yang menghubungkan Kutai Timur (Kutim) dengan Kabupaten Berau.
Dalam pernyataannya, Apansyah menyebutkan bahwa pembangunan Jembatan Nibung yang merupakan bagian dari proyek ini ditargetkan selesai pada tahun ini, dan diharapkan jalur tersebut dapat terhubung penuh pada tahun 2026.
“Proyek ini sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antar daerah, tidak hanya di Kutai Timur, tetapi juga menjadi solusi bagi Kabupaten Berau dan Kota Bontang yang juga menghadapi masalah infrastruktur yang serupa,” ungkap Apansyah.
Apansyah juga menyoroti kondisi Kota Bontang yang setiap tahun dilanda banjir akibat sistem drainase yang buruk. Masalah ini telah dibahas dalam forum penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dia menegaskan bahwa isu ini bukan sekadar isu teknis, melainkan juga krisis keadilan pembangunan yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
“Berau dan Bontang pun tak luput dari persoalan. Ini bukan sekadar isu teknis, tapi sebuah krisis keadilan pembangunan yang harus kita perluaskan perhatian kita,” tegasnya.
Sebagai anggota Komisi III DPRD Kaltim, Apansyah menekankan pentingnya keterlibatan perusahaan tambang dalam pemeliharaan infrastruktur yang mereka manfaatkan.
Dirinya juga mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi jalur Sangatta-Rantau Pulung yang kini berada dalam kondisi rusak berat dan kurang diperhatikan.
“Ketimpangan infrastruktur dasar di Kutim adalah persoalan lama yang harus dijadikan prioritas utama. Kami memastikan akan terus mengawasi isu ini agar pembangunan tidak lagi meninggalkan masyarakat di belakang,” tutup Apansyah.
Dengan ini, Apansyah berharap ada percepatan pembangunan daerah dan keterlibatan semua pihak untuk mewujudkan infrastruktur yang lebih baik, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya. (Cn/Adv DPRD Kaltim)
