
Persepsinews.com, Samarinda — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menegaskan komitmennya memperluas kesempatan berwirausaha bagi masyarakat melalui peningkatan kuota Program Jospol pada tahun 2026. DPPKUKM Kaltim menargetkan 2.500 peserta, dua kali lipat lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, menyampaikan bahwa tahun 2026 menjadi titik penting karena program Jospol akan diperluas ke seluruh kabupaten/kota tanpa pengecualian. Pemerataan akses menjadi prioritas utama agar masyarakat di wilayah jauh pun dapat memperoleh pelatihan usaha.
“Kuota diperbesar agar tidak hanya terpusat di kota-kota besar. Tahun depan semua daerah kita buka aksesnya, dari pesisir sampai pedalaman,” ungkap Heni.
Pendaftaran tetap dilakukan secara online, namun DPPKUKM menegaskan akan memperkuat sosialisasi melalui dinas kabupaten/kota agar jangkauan informasi lebih merata. Sistem seleksi terbuka ini memungkinkan masyarakat memilih bidang yang sesuai minat dan potensi daerah masing-masing.
Program Jospol 2026 mencakup pelatihan teknis produksi, manajemen usaha, pemasaran digital, hingga pendampingan legalitas seperti pembuatan NIB, NPWP, dan khusus bagi kuliner akan difasilitasi menuju sertifikasi halal.
“Kami ingin peserta tidak hanya bisa memulai usaha, tapi juga memahami aspek legal dan cara bertahan di pasar,” jelas Heni.
Setelah menyelesaikan pelatihan dan pendampingan, peserta akan menerima paket peralatan usaha sesuai bidang yang dipilih. DPPKUKM menegaskan bahwa bantuan diberikan hanya kepada peserta yang menunjukkan kesiapan menjalankan usaha.
“Kami tetap pada prinsip: pelatihan dulu, pendampingan dulu, baru alat diberikan agar usaha mereka benar-benar berkelanjutan,” tegasnya.
Untuk memperkuat dampak program, DPPKUKM menerapkan sistem monitoring intensif dengan laporan berkala dari pendamping. Pemantauan ini bertujuan memastikan peserta tidak berhenti setelah menerima bantuan, tetapi terus mengembangkan usaha hingga mampu mandiri.
Peningkatan target 2026 merupakan bagian dari strategi besar Pemprov Kaltim mencapai 10.000 UMKM baru dalam lima tahun. Program Jospol diposisikan sebagai fondasi utama dalam membangun ekosistem UMKM yang kuat dan kompetitif.
“Tahun 2026 kami jadikan momentum mempercepat lahirnya pelaku usaha baru. Kami ingin Kaltim tumbuh melalui wirausaha yang benar-benar siap dan terarah,” pungkas Heni.(Han911/adv/Diskominfokaltim)













