
Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan komitmen kuatnya terhadap kalender olahraga daerah, menegaskan bahwa pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim di Kabupaten Paser akan tetap diselenggarakan sesuai jadwal, yaitu pada November 2026.
Penegasan ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Muhammad Faisal, di tengah kekhawatiran yang muncul dari berbagai pihak terkait potensi penundaan.
Faisal mengakui adanya tantangan signifikan yang dihadapi sejumlah kabupaten/kota, terutama dampak dari pemangkasan dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat, yang memicu spekulasi penundaan acara.
Namun, ia menekankan bahwa Dispora Kaltim belum menerima usulan resmi apa pun mengenai perubahan jadwal tersebut, dan target pelaksanaan tetap pada tahun 2026.
Keputusan untuk mempertahankan jadwal Porprov 2026 dianggap sangat krusial dan strategis. Ajang dua tahunan ini tidak hanya berfungsi sebagai pesta olahraga lokal, tetapi juga sebagai seleksi final dan pemanasan penting sebelum memasuki tahun 2027, yang padat dengan agenda persiapan nasional, termasuk Pra-PON dan kualifikasi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Target kita harus tetap Porprov 2026. Ini adalah langkah vital agar ketika tahun 2027 tiba, di mana Pra-PON dan serangkaian agenda nasional lainnya berlangsung, kita sudah siap secara optimal,” ujar Faisal.
Ia menegaskan bahwa seluruh langkah ini diarahkan untuk mendukung ambisi besar Gubernur Kaltim yang menargetkan Kaltim minimal harus menempati posisi tiga besar nasional dalam perolehan medali PON mendatang. Ambisi ini memerlukan perencanaan waktu yang ketat dan efisien.
Menanggapi keterbatasan anggaran yang menjadi tantangan utama, Dispora Kaltim telah mengambil inisiatif proaktif melalui koordinasi erat dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim.
Langkah nyata yang akan segera dilaksanakan adalah pembentukan Forum Group Discussion (FGD).
“FGD ini bertujuan untuk menyusun strategi komprehensif, terarah, dan inovatif bagi Kaltim dalam meraih target tiga besar nasional di tengah keterbatasan finansial,” kata Faisal.
Faisal menekankan bahwa situasi anggaran saat ini menuntut adanya pengelolaan yang lebih efisien dan terfokus pada potensi terbesar. Strategi utama yang diterapkan adalah seleksi ketat terhadap cabang olahraga (cabor) maupun atlet.
“Kondisi ini memaksa kita harus selektif dengan cabor-cabor yang memiliki potensi medali yang jelas. Kita tidak bisa lagi memilih atlet secara longgar. Kita harus fokus pada atlet yang benar-benar bisa menghasilkan medali emas dan mendongkrak peringkat Kaltim,” tegasnya.
Untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, Dispora Kaltim akan menerapkan sistem klasifikasi.
“Cabang olahraga akan dibagi ke dalam beberapa tingkatan atau grade berdasarkan potensi perolehan medali mereka di kancah nasional yaitu Grade Satu yang utama, Grade Dua menengah, dan Grade Tiga itu yang pembinaan,” ungkapnya.
Untuk Grade tiga ini, lanjut Faisal, cabang olahraga yang masih dalam tahap pembinaan atau dengan peluang medali yang lebih kecil, namun tetap penting untuk pengembangan jangka panjang.
Menurut Muhammad Faisal, skema klasifikasi ini bukan hanya tentang pemangkasan, tetapi tentang efektivitas. Tujuannya adalah memastikan bahwa dukungan, baik anggaran, fasilitas pelatihan, maupun try-out, difokuskan secara maksimal pada area yang paling berpeluang menyumbang prestasi tertinggi bagi Kaltim.
Implementasi strategi smart spending ini diharapkan dapat menjamin Kaltim tetap kompetitif dan mewujudkan target prestisius di PON mendatang.(CIN/Adv/Diskominfokaltim)













