
Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya memperluas sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui dua sektor strategis: investasi energi terbarukan dan penguatan UMKM. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Sri Wahyuni, menanggapi pandangan fraksi terhadap nota keuangan APBD 2026 dalam Rapat Paripurna ke-46 di DPRD Kaltim, Minggu (30/11/2025).
Salah satu sorotan datang dari Fraksi Gerindra yang meminta Pemprov lebih agresif menarik investor. Menjawab hal itu, Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa Kaltim telah menjadi incaran sejumlah investor energi baru terbarukan (EBT).
“Ada investor yang berminat membangun PLTS sebagai sumber energi terbarukan. Bahkan ada juga yang ingin mengembangkan pengolahan sampah menjadi energi,” ungkapnya.
Sri menyebut peluang ini bisa menjadi sumber pemasukan baru selain sektor SDA yang selama ini mendominasi. Meski belum mengungkapkan detail nilai investasi, ia memastikan Pemprov akan memaksimalkan peluang tersebut seiring meningkatnya perhatian nasional terhadap energi hijau di Kaltim.
Namun, ia mengingatkan bahwa pengembangan EBT tidak bisa berlangsung instan, mengingat masih adanya keterbatasan daya dan suplai. Karenanya, Pemprov akan menjalankan proses bertahap sembari memastikan kesiapan infrastruktur pendukung.
Di sisi lain, perhatian terhadap pelaku UMKM juga tetap menjadi prioritas dalam APBD 2026. Melalui program Jos Pol, pemerintah memastikan pelaku usaha kecil tetap mendapat ruang pembinaan dan penguatan.
“UMKM tetap masuk dalam Jos Pol. Walaupun alokasinya tidak sebesar tahun sebelumnya, tetap kita jaga agar ekonomi masyarakat bawah tetap bergerak,” tegas Sri.
Ia menambahkan, meski APBD mengalami penyesuaian, Pemprov tetap menjaga keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat agar tidak terdampak secara signifikan.(Han911/adv/Diskominfokaltim)













