
Persepsinews.com, Samarinda – Pasar kerja di Kalimantan Timur (Kaltim) diproyeksikan akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2025. Optimisme ini didorong oleh berjalannya sejumlah proyek strategis nasional dan daerah yang diperkirakan mampu menciptakan perputaran ekonomi baru dan perluasan lapangan kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawadi, menyatakan keyakinannya bahwa penyerapan tenaga kerja akan meningkat pesat.
Salah satu program unggulan yang disebutnya mampu menciptakan peluang besar adalah pengembangan kawasan NBG (Nama Kawasan Bisnis/Industri Baru yang Relevan).
“Program-program pusat seperti NBG itu membuka peluang ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Dampaknya cukup besar,” ujar Rozani.
Dia menambahkan bahwa perputaran ekonomi yang ditimbulkan oleh proyek-proyek skala besar ini akan memberikan efek domino positif bagi sektor-sektor penunjang di Kaltim.
Selain kawasan NBG, Rozani Erawadi menyebut bahwa aktivitas pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menjadi salah satu penggerak utama penyerapan tenaga kerja. Proyek infrastruktur IKN membutuhkan ribuan tenaga kerja konstruksi dan penunjang jasa.
”Prospek pasar kerja lokal juga semakin besar dengan mulai berjalannya industri pengolahan di berbagai lokasi serta rencana peresmian kilang Pertamina yang diharapkan mampu menambah kapasitas produksi energi sekaligus menyerap tenaga kerja terampil,” ungkapnya.
Menurut Rozani, secara historis, sektor-sektor padat karya tradisional seperti pertambangan, pertanian, dan industri pengolahan akan tetap mendominasi kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja Kaltim.
Dengan stabilnya pertumbuhan di sektor-sektor tersebut ditambah dengan akselerasi proyek strategis, ia meyakini jumlah tenaga kerja terserap akan meningkat secara pasti.
Terkait evaluasi dan penentuan kebijakan ketenagakerjaan, Disnakertrans Kaltim menyatakan akan menunggu data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai dasar acuan.
“Nanti setelah rilis BPS keluar, kami akan pelajari. Itu jadi acuan kami untuk menentukan langkah,” jelasnya.
Rozani menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan pihak perusahaan untuk memastikan adanya penyesuaian kebutuhan tenaga kerja berdasarkan perkembangan proyek strategis di lapangan.
“Fokus utama Disnakertrans adalah memastikan pekerja lokal terserap secara optimal di seluruh proyek, sehingga manfaat ekonomi dari proyek strategis benar-benar dirasakan oleh masyarakat Kaltim,” jelasnya.
Rozani berharap integrasi antar-kebijakan pusat dan daerah, terutama dalam dukungan terhadap proyek-proyek investasi besar, dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sehingga peluang kerja terus bertambah dan angka pengangguran bisa ditekan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (CIN/Adv/Diskominfokaltim)













