
Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menempatkan harapan strategis pada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk menjadi motor penggerak dalam percepatan terwujudnya swasembada pangan daerah.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov memanfaatkan kapabilitas manajemen modern yang dimiliki oleh pengusaha muda Kaltim.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HIPMI Kaltim di Samarinda, Selasa, secara eksplisit menantang organisasi tersebut untuk mengelola sektor pangan.
“HIPMI memiliki pola manajemen yang lebih modern dan terstruktur, sehingga kami berharap mereka mampu mengelola potensi besar sumber daya pangan di Kaltim,” kata Seno Aji.
Dirinya menekankan bahwa untuk mencapai kemandirian pangan, seluruh elemen pemuda Kaltim, termasuk anggota HIPMI dan komunitas pemuda tani, harus bersatu padu dalam satu visi dan sinergi.
Dorongan untuk sektor pangan ini sejalan dengan tren positif kinerja pertanian daerah. Data BPS menunjukkan realisasi panen padi Kaltim sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai 59.670 hektare, mengalami kenaikan sekitar 6.500 hektare atau 12,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Sementara itu, potensi luas panen pada triwulan akhir, Oktober hingga Desember 2025, diperkirakan mencapai sekitar 6.990 hektare.
Seno Aji juga mengingatkan adanya kebutuhan mendesak agar paradigma pengusaha muda dapat segera bertransformasi.
Dirinya meminta agar pengusaha muda meninggalkan kecenderungan yang selama ini bergantung pada proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dia menyatakan, penciptaan usaha baru yang berfokus pada sektor riil dinilai jauh lebih efektif dalam membangun fondasi ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan.
Sektor-sektor yang didorong termasuk peternakan ayam skala besar dan perkebunan produktif yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia serta membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi warga lokal.
“Sektor-sektor riil tersebut dianggap mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia serta membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi warga lokal,” imbuhnya.
Selain fokus pada kekuatan internal, pemerintah provinsi juga aktif membuka peluang global melalui jalinan kerja sama bilateral. Salah satunya adalah dengan Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok.
Seno Aji mengungkapkan banyak pengusaha muda asal Tiongkok yang kini mulai melirik potensi sumber daya alam Kaltim dan menyatakan ketertarikan untuk segera berinvestasi.
Masuknya investasi asing tersebut, yang pada semester I tahun 2025 sudah mencatat permodalan mencapai Rp11,04 triliun (peringkat ke-10 nasional), diproyeksikan mampu mengembangkan infrastruktur ekonomi Kaltim sekaligus menjadi katalis bagi pertumbuhan pengusaha lokal yang berdaya saing.
“Masuknya investasi asing tersebut diproyeksikan mampu mengembangkan infrastruktur ekonomi Kaltim sekaligus menjadi katalis bagi pertumbuhan pengusaha lokal yang berdaya saing,” kata Seno Aji.
Daya tarik investasi Kaltim yang semakin seksi juga telah memikat perhatian dari negara maju lainnya. Selain Tiongkok, Seno Aji menyebut Korea Selatan dan Italia juga telah menyatakan ketertarikan sebagai investor potensial.
Pemprov Kaltim meyakini bahwa kolaborasi investasi lintas negara ini akan berdampak langsung pada peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal dan perputaran roda ekonomi masyarakat secara luas.
“Kami ingin pengusaha muda Kaltim menjadi penentu arah, bukan sekadar pelaksana proyek pemerintah. Masa depan ekonomi daerah ada di tangan mereka,” tutup Seno Aji. (CIN/Adv/Diskominfokaltim)













