spot_img

Hasil TKA Turun, Disdikbud Kaltim Siapkan Pembenahan Besar: Bukan Penghalang, tapi Peta Jalan Mutu Pendidikan

PersepsiNews.com, Samarinda — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur menegaskan bahwa Tes Kompetensi Akademik (TKA) bukanlah momok bagi siswa, tetapi instrumen pemetaan kemampuan yang akan menjadi dasar pembenahan besar dalam peningkatan mutu pendidikan daerah. Penegasan itu disampaikan Sekretaris Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan, di tengah sorotan publik terhadap hasil TKA yang mengalami penurunan tahun ini.

Rahmat menjelaskan bahwa TKA tidak digunakan sebagai syarat kelulusan sekolah, melainkan sebagai filter akademik bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jurusan tertentu.
“Contohnya, jika jurusan pertanian menetapkan standar nilai 500 sementara hasil kita rata-rata 400, itu bukan berarti siswa tidak lulus. Mereka tetap lulus, hanya tidak dapat masuk ke jurusan tersebut. Jadi ini mekanisme penyaringan, bukan penghalang,” tegasnya.

Ia mengakui bahwa penurunan skor paling signifikan terjadi pada mata pelajaran Matematika. Temuan ini, katanya, menjadi alarm bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
“Kita melihat ada penurunan yang cukup terasa di Matematika. Kita masih menunggu arahan pusat agar standar bisa disamaratakan, mengingat kondisi daerah kita terutama wilayah pinggiran memiliki akses pembelajaran yang berbeda-beda,” ujarnya.

Rahmat juga menanggapi fenomena viral siswa yang kesulitan mengerjakan operasi hitung dasar. Menurutnya, persoalan itu tidak bisa dihubungkan hanya pada satu penyebab.
“Saya tidak bisa menyimpulkan bahwa itu murni efek COVID atau faktor lain. Yang jelas ada yang perlu dibenahi. Dan kita tidak bisa membebankan semuanya ke guru. Orang tua berperan besar dalam mengatur pola tidur, belajar, dan disiplin anak,” katanya.

Selain menjadi bahan evaluasi kemampuan siswa, TKA juga menjadi dasar penataan kualitas pengajaran dan kebijakan pendidikan di tingkat provinsi. Saat ini, Disdikbud Kaltim masih menunggu kebijakan nasional terkait penguatan mutu pembelajaran yang akan menjadi acuan berikutnya.

Rahmat turut mengungkapkan bahwa kekurangan guru, khususnya pada bidang Matematika, semakin memperberat tantangan pembelajaran. Untuk sementara, pemerintah daerah mengandalkan skema DOSP guna menutupi kebutuhan tenaga pengajar.
“Kita memang masih kekurangan. Skema DOSP ini menjadi solusi sementara. SDM-nya kita siapkan, perhatian diberikan, dan kita tunggu hasil dari pusat untuk langkah selanjutnya,” jelasnya.

Ia berharap hasil TKA tahun ini dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk bergerak memperkuat fondasi pendidikan di Kalimantan Timur.
“Harapan kita, setelah melihat hasil ini, anak-anak semakin giat belajar. Kita ingin mencetak generasi emas Kaltim yang siap menghadapi masa depan,” pungkasnya. (Han911/adv/Diskominfokaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer