Persepsinews.com, Samarinda – Universitas-universitas di Kalimantan Timur mulai melakukan penjaringan tenaga kerja melalui bursa kerja atau job fair. Sebagai contohnya Universitas Mulawarman dan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Sulaiman (UINSI) Samarinda.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Rozani Erawardi sebut angka pengangguran terbuka untuk lulusan sarjana (S1) semakin meningkat. Pada 2022 angkanya mencapai 3,50 persen namun pada tahun 2023 meningkat hingga persentasenya mencapai 5,09 persen. Kenaikan ini lumayan tinggi.
“Ada kenaikan memang, makanya di inisiasi universitas untuk mengadakan job fair,”jelasnya.
Rozani mengatakan inisiatif yang dilakukan sekolah tinggi ini sangat baik. Terlebih akan menyesuaikan dengan kebutuhan para lulusan. Namun menurut pengamatannya angka yang semakin tinggi ini jugga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk personal dari pada lulusan. Sehingga tidak cocok dengan keinginan daripada lulusan. Terlebih survei ini juga berasal dari sampel bukan keseluruhan.
“Tentu tidak menjawab tapi dapat kita prediksikan dari hasil sampel ini,”ungkapnya.
Ia jelaskan terlebih lagi terdapat berbagai faktor misal saja tren kebutuhan penyedia kerja dan pencari kerja tidak sesuai. Misal jurusan yang sesuai namun karakter yang tidak sesuai. Belum lagi terkait dengan penempatan kerja yang tidak sesuai dengan domisili para pencari kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi tidak dapat dipukul rata.
“Banyak faktor, misal domisili dibutuhkan untuk daerah Bontang, tetapi jauh dari domisili asal akhirnya para lulusan tidak tertarik, terlebih banyak lulusan juga merantau,”pungkasnya. (Nel/Adv/Disnakerkaltim)
