Persepsinews, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar rapat persiapan untuk penilaian kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional.
Acara ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) dan teknik akupresur di masyarakat.
Rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi, termasuk kesehatan, pertanian, dan akademisi, membahas strategi pelaksanaan penilaian yang dijadwalkan dalam waktu dekat.
Sarasaran penilaian penilaian asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan TOGA dan akupresur tahun 2024 adalah 6 Kab/Kota di Provinsi Kalimantan Timur dengan 2 jenis kategori (Kategori Kota dan Kategori Desa) yaitu Kab. Paser, Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Kutai Barat, Kab. Kutai Timur, Kab. Berau dan Kota Balikpapan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Dr. Jaya Mualimin, menekankan pentingnya peran kelompok asuhan mandiri dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan tradisional.
“Melalui pemanfaatan TOGA dan akupresur, Dinkes Kaltim tidak hanya mendorong pola hidup sehat, tetapi juga menjaga kearifan lokal dalam pengobatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Jaya Mualimin.
Rapat ini juga membahas kriteria penilaian, termasuk pengelolaan TOGA, teknik akupresur yang digunakan, dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
“Diharapkan, hasil penilaian ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut di bidang kesehatan tradisional di Kaltim,” lanjutnya. (Ozn/ Adv Dinkes Kaltim)