Persepsinews.com, Kukar – Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Bidang Rehabilitasi Sosial (Resos) akan kembali menyalurkan program bantuan sosial (bansos) pada tahun 2025. Bantuan ini mencakup dua jenis utama, yakni bansos permakanan dan alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Kepala Bidang (Kabid) Resos, Narko, mengungkapkan bahwa untuk bansos permakanan, pihaknya telah menetapkan targetnya hanya sebanyak 500 penerima. Bantuan ini akan dibagikan setiap dua bulan sekali dan difokuskan kepada masyarakat yang belum terlayani oleh Bansos yang lain.
“Program bansos permakanan ini bersifat jaring pengaman sosial. Jadi ketika seseorang belum masuk ke dalam program seperti PKH, P3KE, atau Program Sembako dari pusat, maka kita dari daerah yang ambil peran,” ujar Narko, pada Jumat (25/04/2025).
Namun, ia menyebutkan, total 20 kecamatan di Kukar, Kecamatan Muara Badak tidak termasuk dalam wilayah penerima bansos, hal tersebut di karena kan mereka telah tercover oleh program bantuan lainnya.
“Adapun isi paket bansos permakanan ini meliputi beras 5 kilogram, satu piring telur ayam, minyak goreng dua liter, serta satu kaleng besar sarden,” ungkapnya.
Selain bansos permakanan, dirinya juga menyebutkan, Dinsos Kukar memberikan bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas. Jenis alat bantu yang disalurkan antara lain tongkat, tongkat untuk tunanetra, serta tongkat kaki tiga yang diperuntukkan bagi penyintas stroke dalam masa pemulihan.
“Kami juga menerima permohonan bantuan walker, alat bantu jalan berkaki empat yang menyerupai jemuran handuk. Namun untuk tahun ini belum tersedia karena masih dalam tahap pengajuan standar harga. Mudah-mudahan bisa terealisasi tahun depan,” jelas Narko.
Lebih lanjut, Narko mengatakan, inovasi lain yang dilakukan Dinsos Kukar adalah penyediaan motor roda tiga bagi penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan mobilitas.
Motor ini dibeli dalam kondisi baru, lalu dimodifikasi di bengkel agar sesuai kebutuhan. Tahun ini, Dinsos menargetkan penyediaan dua unit motor roda tiga.
“Pemberian untuk motor roda tiga ini juga, sebenarnya ide dasarnya orang itu punya embrio usaha, maka dari itu motor itu diberikan untuk memudah usahanya,” sebutnya.
“Salah satu contohnya, ada salah satu orang di Tenggarong, yang berprofesi sebagai guru yang menggunakan motor beat roda tiga, itu orang pertama yang menerima dari Dinas Sosial,” timpalnya. (Rob/Adv Diskominfo Kukar)
