Persepsinews.Com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus mengembangkan strategi pembinaan pemuda berbasis berkelanjutan. Tahun 2025, Dispora menargetkan 8.500 pemuda, dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim untuk mengikuti program pembinaan yang dibagi ke dalam dua tahapan utama: pemberdayaan dan pengembangan.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar, menjelaskan bahwa pembinaan tahap awal melalui pemberdayaan akan menyasar sekitar 3.500 pemuda, sedangkan program pengembangan akan menjangkau sekitar 5.000 pemuda. Masing-masing tahap memiliki fokus yang berbeda namun saling melengkapi.
“Kalau pemberdayaan itu lebih ke soft skill, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan literasi digital. Sementara pengembangan fokus pada life skill, seperti keterampilan vokasional, pelatihan teknis, hingga inkubasi usaha,” jelas Hasbar, belum lama ini.
Ia menambahkan bahwa secara konsep, pemberdayaan bertujuan membekali pemuda dengan dasar karakter dan kemampuan interpersonal, sementara pengembangan dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi dan produktivitas jangka panjang.
“Ibarat tangga, pemberdayaan itu anak tangga 1 sampai 5, dan pengembangan itu 6 sampai 10. Jadi kami mulai dari pembentukan karakter, mereka lanjut ke pelatihan teknis dan pengembangan usaha,” sambungnya.
Program ini dilaksanakan merata di 10 kabupaten/kota di Kaltim, namun dengan penyesuaian berdasarkan potensi lokal. Enam daerah dengan basis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif mendapat porsi pengembangan yang lebih intensif, sedangkan empat lainnya tetap dijangkau melalui kegiatan pemberdayaan dasar.
Meski pengembangan menyerap anggaran lebih besar, Hasbar menegaskan bahwa keduanya merupakan satu kesatuan dalam membentuk pemuda yang tangguh dan mandiri. Pengembangan melibatkan berbagai mitra seperti Balai Latihan Kerja (BLK), perguruan tinggi, hingga komunitas startup.
“Pengembangan memerlukan biaya lebih besar karena melibatkan pelatihan langsung, pendampingan usaha, dan juga sertifikasi,” jelasnya.
Dispora Kaltim juga tengah memperbarui basis data pemuda bekerja sama dengan Dinas Dukcapil untuk memastikan penyaluran program tepat sasaran. Melalui sistem data ini, pemetaan kebutuhan pelatihan dan dampak program dapat terpantau dengan lebih akurat.
“Kami ingin program ini punya efek jangka panjang, minimal satu pemuda bisa membuka peluang kerja bagi dua orang lainnya,” pungkas Hasbar. (Adv/Ehd)