Persepsinews, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berkomitmen untuk mengenalkan dan melestarikan olahraga tradisional di kalangan pemuda, meskipun dengan keterbatasan anggaran yang ada.
Untuk mendukung berbagai inisiatif, termasuk sosialisasi olahraga tradisional di sekolah-sekolah dan komunitas-komunitas lokal, Dispora Kaltim memanfaatkan anggaran yang terbagi menjadi anggaran tetap dan tidak tetap dengan sebaik-baiknya.
Thomas Alva, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, mengungkapkan bahwa pengelolaan anggaran secara tepat sangat penting untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut.
“Anggaran kami terbagi dalam dua kategori, yakni anggaran tetap dan tidak tetap. Dengan pengelolaan yang baik, kami dapat mengarahkan dana untuk mendukung berbagai kegiatan, termasuk sosialisasi olahraga tradisional yang menjadi fokus kami,” ujar Thomas.
Ia menjelaskan bahwa program sosialisasi olahraga tradisional adalah kegiatan yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan alokasi anggaran yang ada.
“Sosialisasi olahraga tradisional adalah kegiatan yang sangat cocok dengan anggaran kami, karena bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Bahkan untuk acara atau kegiatan di luar daerah, dana tersebut masih dapat digunakan tanpa mengubah tujuan utama,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian olahraga tradisional, Dispora Kaltim terus mengadakan berbagai lomba dan program yang melibatkan pelajar dan generasi muda. Melalui kegiatan ini, Dispora berharap agar olahraga tradisional tidak hanya dikenal, tetapi juga digemari oleh kalangan muda di Kaltim.
Dengan pengelolaan anggaran yang efektif, Dispora Kaltim yakin bahwa upaya melestarikan olahraga tradisional akan tetap berjalan meskipun menghadapi keterbatasan dana.
Sosialisasi ini diharapkan dapat mengenalkan nilai-nilai budaya lokal melalui olahraga, serta membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya tersebut.