Persepsinews.com, Kukar – Festival Nutuk Beham di Desa Kedang Ipil kembali menggema sebagai simbol kebangkitan ekonomi kreatif berbasis budaya di Kutai Kartanegara. Digelar setiap tahun, tradisi warisan leluhur ini tidak hanya dilestarikan dengan penuh semangat oleh masyarakat, tetapi juga berhasil membuka jalan baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menilai Festival Nutuk Beham sebagai bentuk nyata kemandirian desa dalam menggali potensi lokal. Di tengah tantangan pembangunan wilayah, Kedang Ipil dinilai mampu menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa berjalan beriringan dengan pemberdayaan ekonomi.
“Kami melihat bahwa festival ini bukan hanya ajang seremonial. Lebih dari itu, ada geliat ekonomi rakyat yang tumbuh dari aktivitas budaya. Ini patut diapresiasi,” ujar Arianto saat meninjau langsung festival, Rabu (14/05/2025).
Menurutnya, DPMD Kukar terus memantau pelaksanaan festival setiap tahunnya, dan mengakui adanya peningkatan baik dari sisi pelibatan masyarakat maupun kunjungan wisatawan. Hal ini memberi dampak langsung bagi para pelaku UMKM lokal, seperti perajin, pedagang kuliner tradisional, hingga penyedia jasa transportasi.
“Adanya festival seperti ini membuktikan bahwa desa memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi, tidak hanya mengandalkan dana dari pusat atau APBD,” ujarnya.
Arianto menekankan pentingnya inovasi desa dalam mengelola potensi wisata berbasis budaya. Ia mendorong desa-desa lain untuk mengikuti langkah Kedang Ipil yang mulai kreatif menciptakan sumber pendapatan asli desa (PADes) melalui kegiatan berbasis kearifan lokal.
“Kita ingin desa-desa di Kukar bisa tumbuh dengan karakter dan kekuatan masing-masing. Ketika budaya bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi, maka keberlanjutan desa akan lebih terjamin,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dukungan infrastruktur, seperti perbaikan akses jalan dan penguatan jaringan internet, ikut memperkuat daya saing Kedang Ipil sebagai destinasi wisata budaya yang menarik.
“Festival Nutuk Beham adalah hasil kolaborasi nyata antara pemerintah desa dan masyarakat. Ini menjadi contoh baik bagaimana sinergi bisa menciptakan perubahan yang berdampak luas,” tegas Arianto.
DPMD Kukar sendiri berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada desa-desa lain yang memiliki potensi serupa. Arianto berharap, semangat Kedang Ipil bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan desa-desa mandiri berbasis kekuatan budaya.
“Budaya bukan sekadar masa lalu yang kita kenang, tetapi masa depan yang bisa kita bangun bersama,” tutupnya. (Rob/Adv Diskominfo Kukar)