spot_img

Fokus Ganda Nataru Kaltim: Pengamanan PEKAT dan Kesiapsiagaan Bencana

Persepsinews.com, Samarinda – Momentum perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 selalu membawa tantangan ganda bagi aparat keamanan di Kalimantan Timur (Kaltim).

Isu utama yang kini menjadi sorotan adalah peningkatan intensitas pengamanan di tengah ancaman ganda, yaitu gangguan ketertiban masyarakat (Pekat) yang memuncak dan potensi kerawanan bencana alam.

Menanggapi situasi ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kaltim tengah mematangkan strategi pengamanan, yang tidak hanya berfokus pada ketertiban umum dan ketentraman masyarakat (Trantibum) di titik-titik vital, tetapi juga kesiapsiagaan tanggap darurat di seluruh wilayah Kaltim.

​Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Trantibum) Satpol PP Kaltim, Edwin Noviansyah Rachim, menjelaskan bahwa seluruh langkah persiapan dimulai dari proses koordinasi yang terstruktur.

Setelah menerima arahan langsung dari pemerintah pusat, Satpol PP Kaltim kini bersiap menyelenggarakan rapat teknis lintas sektor di tingkat daerah.

“Rapat lanjutan ini bertujuan untuk merumuskan strategi operasional yang efektif di lapangan bersama instansi terkait,” ucapnya.

Edwin Noviansyah Rachim menjelaskan proses konsolidasi awal. “Kami rapat dulu dengan pusat tadi. Kita melalui zoom meeting. Kita zoom meeting, nanti akan kita tindak lanjuti bersama teman-teman di daerah seperti itu,” tuturnya.

​Arahan yang diterima dari pusat sangat jelas, yaitu menjaga ketentraman dan ketertiban umum sepanjang periode Nataru. Selain itu, aspek krusial kedua yang ditekankan adalah pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.

Edwin Noviansyah Rachim menekankan bahwa kesiapan ini harus diinternalisasi oleh seluruh jajaran.

“Kita tanggap darurat juga kita untuk lebih peka apabila terjadi bencana seperti itu.” ujarnya.

Imbauan ini menjadi prioritas mengingat dinamika cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di Indonesia.

​Untuk memastikan operasi berjalan efektif, Satpol PP Kaltim akan memetakan ulang titik-titik yang dianggap paling rawan. Penentuan area operasi ini tidak didasarkan pada data lama, melainkan melalui analisis intelijen terbaru.

Edwin menyebutkan bahwa tim intelijen Satpol PP akan segera diterjunkan ke lapangan untuk mengidentifikasi ancaman baru.

“Titik paling rawan nanti kita akan petakan lagi, akan tim intelijen kita akan turun nanti untuk mencari informasi yang titik-titik yang mana lagi yang karena setiap tahun kan pasti pasti beda-beda ya,” jelasnya.

Pembaruan data ini krusial mengingat karakteristik kerawanan yang bersifat dinamis.

​Secara umum, operasi pengamanan Nataru ini memiliki tujuan fundamental, yaitu memberikan jaminan keamanan bagi warga. Fokus utama diarahkan pada Kota Samarinda yang biasanya menjadi pusat keramaian dan potensi kerawanan.

“Kita pertama memastikan masyarakat Kalimantan Timur itu aman, ya, khususnya Kota Samarinda,” tegas Edwin.

Untuk mencapai tujuan ini, Satpol PP Kaltim dipastikan akan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) secara intensif, terutama menjelang malam pergantian tahun.

​Sasaran utama dari sidak intensif ini adalah pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dianggap paling krusial dan mendominasi kasus di Kaltim.

Edwin secara eksplisit menyebut tiga jenis Pekat yang menjadi target operasi. “Tapi yang jelas yang kita masih mendominasi ini kan pertama tuh narkoba ya, terus judi online. Judi online. Terus Prostitusi. Prostitusi. Nah, itu tuh yang khusus atau sasaran utama,” ungkapnya.

Pihaknya berjanji akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran di titik-titik yang telah disepakati melalui koordinasi lintas sektor, termasuk Kesbangpol.

​Menutup keterangannya, Edwin Noviansyah Rachim menyampaikan himbauan dan harapan kepada seluruh masyarakat Kaltim. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan Nataru sangat bergantung pada partisipasi aktif warga.

“Kita berharap bersama-sama menjaga ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Provinsi Kalimantan Timur dan di wilayah kabupaten/kota. Karena tanpa peran serta masyarakat, tanpa dukungan masyarakat, ini tak akan mungkin bisa terjadi ya,” pungkasnya.

Rotasi yang berlandaskan integritas dan kapabilitas ini diharapkan menjadi instrumen utama Pemprov Kaltim untuk memastikan percepatan pembangunan daerah dapat terlaksana secara akuntabel dan berdampak nyata bagi masyarakat.(CIN/Adv/Diskominfokaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer