
Persepsinews.com, Samarinda — Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud (Harum), angkat bicara terkait isu yang berkembang mengenai seorang ketua organisasi masyarakat (ormas) yang diduga mengintimidasi seorang jurnalis akibat kritik terhadap kebijakan pemerintah provinsi.
Menegaskan posisinya, Gubernur Rudy Mas’ud menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara detail peristiwa tersebut. “Janganlah disangkutkan karena saya nggak tahu. Saya nggak tahu apa yang dibicarakan. Yang jelas, kita menentang kekerasan,” ujarnya saat ditemui usai agenda pemerintahan.
Rudy menambahkan bahwa dunia jurnalistik memiliki kode etik yang wajib dijunjung tinggi, baik oleh jurnalis maupun pihak yang menjadi objek pemberitaan. Ia menegaskan bahwa kritik merupakan bagian dari dinamika pemerintahan selama bersifat membangun.
“Kalau soal jurnalistik, yang pasti kita harus mengerti kode etik. Silakan jika mau mengkritik yang sifatnya membangun, jangan mengkritik yang sifatnya individu. Dan saya siap dikritik,” tegasnya.
Meski demikian, Gubernur Kaltim menolak memberikan komentar lebih jauh terkait isu yang sedang beredar. “Saya tidak pernah mengomentari itu ya, thank you ya,” ujarnya sambil menutup wawancara.
Rudy Mas’ud juga mengingatkan pentingnya media dalam menjaga suasana kondusif di Kalimantan Timur. Ia meminta insan pers untuk menyajikan berita yang akurat dan menyejukkan.
“Teman-teman silakan memberikan pemberitaan yang pertama: actual. Yang kedua: menyejukkan suasana Kalimantan Timur,” katanya.
Gubernur menekankan bahwa pemerintah provinsi saat ini lebih fokus bekerja ketimbang bersuara di ruang publik.
“Kita ini tidak mau jadi orang yang banyak bicara tapi banyak bekerja, karena tugas kami sebagai eksekutif adalah bekerja. Kalau mau banyak bicara, bagusnya masuk di legislatif, karena legislatif memang parlemen, tempatnya orang berbicara,” pungkasnya. (Han911/adv/diskominfokaltim)













