Persepsinews.com, Samarinda – Mencetak lulusan yang mandiri dan berdaya secara ekonomi merupakan tantangan sekaligus komitmen utama yang diemban oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur dalam layanan pendidikan khusus.
Penegasan terhadap tujuan mulia ini diwujudkan dengan menjadikan kisah-kisah sukses para alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) yang telah mencapai kemapanan finansial sebagai tolok ukur (benchmark) dan sumber motivasi utama bagi pelajar disabilitas di Kaltim.
Kisah para alumni yang kini mampu meraih penghasilan setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di berbagai sektor kerja menjadi bukti nyata yang tidak terbantahkan mengenai efektivitas program pendidikan keterampilan yang diterapkan.
Plt. Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, secara langsung menyampaikan pandangan ini dalam suasana Hari Disabilitas Internasional.
Dirinya menekankan bahwa layanan pendidikan khusus tidak berhenti pada pemberian ijazah, melainkan berorientasi pada pemberdayaan penuh agar siswa mampu berdiri di atas kaki sendiri setelah lulus.
”Saya ingin mereka tetap berkarya karena alumni-alumni menunjukkan mereka bisa hidup dan tidak tergantung kepada orang lain,” tegas Armin.
Oleh karena itu, Armin menekankan bahwa kemandirian adalah nilai inti dan tujuan utama yang harus ditanamkan sejak dini.
Keberhasilan para alumni yang mampu menembus dunia kerja, baik di industri formal maupun sebagai wirausahawan, dipandang Disdikbud sebagai indikator keberhasilan paling jelas dari investasi pemerintah provinsi dalam pendidikan inklusif.
“Keberhasilan para alumni yang berhasil menembus dunia kerja, baik di industri formal maupun sebagai wirausahawan, merupakan indikator paling jelas bahwa investasi pemerintah provinsi dalam pendidikan inklusif membuahkan hasil yang konkret,” tuturnya.
Menurut penilaian Disdikbud, pencapaian finansial setara UMK oleh lulusan SLB menjadi penanda penting bahwa kurikulum dan program keterampilan yang diberikan sekolah relevan dan mampu diterima oleh pasar kerja yang kompetitif.
Kehadiran para alumni sebagai role model di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional merupakan strategi inspirasional yang dirancang khusus untuk memberikan dampak psikologis dan motivasi.
Armin menjelaskan bahwa acara peringatan ini difokuskan pada sesi berbagi pengalaman yang bertujuan fundamental, yakni menghapus keraguan dalam benak siswa.
“Acara tahun ini difokuskan pada sesi berbagi pengalaman yang bertujuan untuk menghapus keraguan dalam benak siswa. Melalui kisah nyata para senior, pelajar disabilitas didorong untuk percaya bahwa keterbatasan fisik tidak boleh menjadi penghalang bagi ambisi mereka,” jelas Armin.
Selain mengapresiasi keberhasilan para siswa, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga menyampaikan penghargaan mendalam kepada seluruh ekosistem pendidikan yang menjadi pilar keberhasilan ini.
“Penghargaan ini ditujukan kepada para Kepala Sekolah atas kepemimpinan mereka, para guru yang telah berdedikasi tanpa lelah memberikan layanan terbaik, serta peran fundamental orang tua yang menjadi pilar dukungan emosional dan praktis bagi putra-putri istimewa ini,” ungkap Armin.
Dia menambahkan bahwa kolaborasi erat antara sekolah dan keluarga adalah kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak disabilitas.
Disdikbud Kaltim menaruh harapan besar bahwa momen peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, dengan fokus pada role model alumni sukses, akan menumbuhkan optimisme dan semangat juang yang tinggi di kalangan pelajar disabilitas.
“Mereka diharapkan tidak hanya mampu menyelesaikan jenjang pendidikan, tetapi juga termotivasi untuk menguasai keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman,” pungkasnya.
Melalui langkah-langkah nyata ini, Kaltim bertekad memastikan setiap individu, terlepas dari keterbatasannya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi pada pembangunan daerah dan mewujudkan masa depan yang mandiri.(CIN/Adv/Diskominfokaltim)
