Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperkuat transformasi sistem kesehatan daerah dengan langkah nyata. Salah satu upaya besar yang tengah disiapkan adalah pembangunan dua rumah sakit baru di Samarinda dan Kutai Barat yang direncanakan mulai dibangun pada tahun 2026 mendatang.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Ronny Setiawati, mengatakan pembangunan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan kesehatan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Tak hanya untuk menambah kapasitas, rumah sakit baru ini juga diharapkan menjadi pusat rujukan bagi masyarakat di wilayah yang selama ini sulit mengakses pelayanan kesehatan lanjutan.
“Rumah sakit baru di Kutai Barat nanti akan melayani masyarakat Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan begitu, rasio ketersediaan tempat tidur dan fasilitas kesehatan bisa meningkat secara signifikan,” ujar Ronny di Samarinda, Rabu (12/11/2025).
Ronny menuturkan, saat ini rasio tempat tidur rumah sakit di Kalimantan Timur baru mencapai 1,76 per seribu penduduk, sementara target nasional adalah 3 tempat tidur per seribu penduduk. Kondisi ini menjadi tantangan serius, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan pembangunan wilayah IKN.
Menurutnya, saat ini tahapan pembangunan rumah sakit tersebut sudah memasuki tahap perencanaan teknis dan penyusunan dokumen studi kelayakan (feasibility study). Sementara untuk pembangunan fisik akan dimulai setelah seluruh proses administrasi, penganggaran, dan penetapan lokasi selesai pada tahun depan.
“Pemprov sudah menyiapkan lahan dan tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan serta Bappenas untuk dukungan pendanaan. Target kami, groundbreaking bisa dilakukan pada pertengahan 2026,” ungkapnya.
Selain menambah infrastruktur baru, Pemprov Kaltim juga tengah memperkuat jaringan fasilitas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota. Pemerataan tenaga medis, peningkatan kapasitas rumah sakit daerah, dan penguatan sistem rujukan menjadi fokus utama pemerintah dalam beberapa tahun ke depan.
“Visi kami sederhana: tidak ada lagi warga Kaltim yang sakit tanpa ditangani, dan tidak ada lagi wilayah yang kekurangan tenaga medis. Sehat adalah hak semua warga,” tegas Ronny. (Han911/adv/Diskominfokaltim)













