
Persepsinews.com, Samarinda – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur secara serius memperkuat upaya digitalisasi riset lingkungan melalui pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI).
Kepala BRIDA Kaltim, Fitriansyah, mengungkapkan inovasi terbaru mereka, yakni SIMBA Borneo atau Sistem Informasi Manajemen Biodiversitas Borneo.
“Aplikasi ini dikembangkan bersama tim dari Widya Science Institute of Data Analysis (Wisida) sebagai solusi canggih untuk mempercepat pendataan flora dan fauna khas Borneo,” katanya.
Fitriansyah menjelaskan bahwa SIMBA Borneo dirancang untuk menjawab kebutuhan pendataan biodiversitas yang selama ini memerlukan proses manual dan memakan waktu panjang.
“Untuk inovasi digital, kami bekerja sama dengan teman-teman dari Wisida mengembangkan aplikasi identifikasi biodiversitas berbasis AI bernama SIMBA Borneo,” jelasnya.
Dengan aplikasi ini, pengguna cukup memotret tanaman atau satwa yang ditemui di lapangan. Sistem AI kemudian akan segera mengidentifikasinya sekaligus memasukkan data geospasial ke dalam basis data terpadu.
Melalui integrasi AI dan sistem geospasial, SIMBA Borneo memiliki potensi besar untuk merevolusi proses pemetaan dan pendataan habitat.
“Ini sangat membantu teman-teman di Dinas Lingkungan Hidup dalam pendataan habitat,” lanjut Fitriansyah.
Aplikasi ini secara signifikan dapat mempercepat proses pendataan flora dan fauna khas Borneo, meminimalkan kesalahan identifikasi, serta menyediakan basis data yang akurat dan terpadu untuk keperluan riset lanjutan serta penyusunan kebijakan lingkungan yang lebih tepat sasaran.
Fitriansyah menambahkan bahwa inovasi Kaltim ini telah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. SIMBA Borneo dipamerkan pada ajang Inari Expo di Jakarta, sebuah gelaran yang menjadi etalase produk riset dan inovasi daerah dari seluruh Indonesia.
Respons yang diterima sangat positif, bahkan mengejutkan. “Aplikasi ini sudah kami pamerkan di Jakarta pada Inari Expo, dan beberapa provinsi meminta dibuatkan juga karena dinilai sangat bermanfaat,” ujarnya.
Hal ini menegaskan bahwa inovasi digital yang dikembangkan Kaltim memiliki relevansi dan potensi untuk direplikasi secara nasional.
BRIDA Kaltim menargetkan SIMBA Borneo dapat terus disempurnakan dan menjadi platform identifikasi biodiversitas pertama di Indonesia yang dikembangkan dan diinisiasi oleh pemerintah daerah.
“Langkah strategis ini diharapkan memperkuat kontribusi Kaltim sebagai pusat riset lingkungan terdepan di Pulau Kalimantan,” pungkasnya.
Penggunaan AI dan sistem geospasial ini merupakan wujud nyata komitmen Pemprov Kaltim dalam mendukung pembangunan berbasis ilmu pengetahuan, sekaligus menjaga kekayaan alam Borneo. (CIN/Adv/Diskominfokaltim)













