spot_img

Kaltim Optimalkan Pajak Alat Berat dan Sungai Mahakam Untuk Fiskal

Persepsinews.com, Samarinda – Guna memastikan ketahanan fiskal daerah dan kemampuan membiayai pembangunan prioritas pada tahun anggaran 2026, Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah strategis dengan mengaktifkan mobilisasi total Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Bidang Penerimaan Bukan Pajak Daerah Bappenda Kaltim, Maya Fatmini, mengumumkan bahwa strategi ini mencakup penyesuaian anggaran besar-besaran dan re-focusing untuk menggarap seluruh potensi penerimaan yang ada.

Fokus utama Bappenda diarahkan pada optimalisasi pajak di sektor krusial, termasuk pajak alat berat dan pajak air permukaan, hingga pendayagunaan aset-aset milik daerah, menandakan keseriusan Pemprov Kaltim dalam mencari sumber pendapatan baru yang berkelanjutan demi membiayai visi pembangunannya.

Maya Fatmini menjelaskan bahwa Bappenda saat ini berada dalam fase penyesuaian penganggaran tahun 2026, yang mencakup baik belanja maupun pendapatan. “Kami melakukan re-focusing serta mengoptimalkan pendapatan dari PAD,” ujarnya.

Ada tiga sektor utama yang terus ditingkatkan kontribusinya untuk PAD, yaitu pajak alat berat, pajak air permukaan, dan pemanfaatan alur Sungai Mahakam.

Sektor-sektor ini diyakini memiliki potensi peningkatan yang signifikan dan menjadi kunci untuk menopang ketahanan fiskal daerah.

​Khusus mengenai pemanfaatan alur Sungai Mahakam, meskipun kewenangan regulasi alur sungai berada di pemerintah pusat, Pemprov Kaltim tetap berupaya mengoptimalkan kontribusinya bagi PAD.

Strategi yang dijalankan adalah melalui sinergi dengan BUMD Melati Bhakti Satya. BUMD ini memiliki Badan Usaha Pelabuhan yang telah diberi mandat untuk melaksanakan pelayanan tunda dan pandu bagi kapal tongkang batubara yang melintas. “Pendapatannya mulai meningkat,” terang Maya.

​Tidak hanya bertumpu pada sektor pajak dan BUMD, Bappenda juga memperluas upaya optimalisasi dengan menyasar aset daerah. Maya Fatmini menyebutkan masih banyak aset idle (tidak produktif) yang kini mulai didorong agar lebih produktif dan memberikan nilai tambah secara ekonomi.

“Selain itu, kami melakukan optimalisasi pemanfaatan aset. Aset-aset idle kami dorong agar lebih produktif,” katanya.

Strategi serupa juga diterapkan pada sektor retribusi daerah, yang dinilai masih menyimpan potensi peningkatan penerimaan.

​Maya menambahkan bahwa upaya optimalisasi penerimaan tidak hanya berhenti pada PAD dan aset daerah. Bappenda juga fokus pada sumber penerimaan lain, khususnya dari dana transfer yang selama ini belum dibagi-hasilkan kepada daerah.

“Perluasan fokus ini menunjukkan strategi Bappenda Kaltim yang komprehensif dalam mencari celah peningkatan pendapatan dari berbagai lini, baik yang berasal dari sumber daya internal maupun dari hak daerah atas dana perimbangan pusat,” pungkasnya.

​Bappenda Kaltim berharap bahwa seluruh langkah strategis ini, mulai dari refocusing anggaran, optimalisasi pajak, pemanfaatan Sungai Mahakam melalui BUMD, pendayagunaan aset idle, hingga penagihan dana transfer, dapat secara signifikan memperkuat ketahanan fiskal dan meningkatkan kemampuan Pemprov dalam membiayai pembangunan prioritas Kaltim pada tahun 2026.

Upaya ini menjadi fondasi penting untuk mendukung visi pembangunan SDM unggul dan peran strategis Kaltim sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).(CIN/Adv/Diskominfokaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer