
Persepsinews.com, Samarinda — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mempercepat realisasi pembangunan Sekolah Rakyat sebagai upaya memperluas akses pendidikan bagi keluarga kurang mampu. Setelah bertahun-tahun berjalan tanpa gedung permanen, pembangunan sekolah kini mulai dipersiapkan secara lebih terstruktur.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat enam usulan pembangunan Sekolah Rakyat. Lima dari kabupaten/kota Samarinda, IKN, Penajam Paser Utara, Berau, dan Kutai Kartanegara serta satu dari Pemerintah Provinsi.
“Daerah lain masih dalam tahap penyiapan lahan dan dokumen administrasi. Enam daerah ini yang sudah mengusulkan secara lengkap,” ujarnya.
Meski program Sekolah Rakyat sudah berjalan beberapa tahun, seluruh kegiatan belajar masih belum memiliki gedung sendiri. Rintisan sekolah masih menumpang di beberapa fasilitas pemerintah dan lembaga pendidikan di Samarinda, yaitu, Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI) Samarinda, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Samarinda, dan SMK Negeri 16 Samarinda.
“Kondisi ini membuat proses belajar belum ideal. Karena itu, pembangunan gedung permanen sangat mendesak agar pendidikan bisa berlangsung lebih maksimal,” jelas Andi.
Dari seluruh pengusul, Samarinda menjadi daerah yang paling siap, sehingga ditetapkan sebagai lokasi pertama pembangunan fisik Sekolah Rakyat tahun ini. Pembangunan berlokasi di Palaran, dan ditargetkan mulai konstruksi pada Desember 2025.
“Lahan Samarinda sudah memenuhi semua readiness criteria, sehingga masuk dalam daftar 104 titik pembangunan nasional,” katanya.
Pembangunan Sekolah Rakyat usulan Pemprov Kaltim berada di Bukit Biru, Jahab, Kutai Kartanegara. Pematangan lahan kini mencapai 40 persen, dikerjakan oleh Dinas PUPR Kaltim. Sekitar 5 hektare lahan sedang dibuka dan disiapkan untuk pembangunan tahap selanjutnya.
Lokasi tersebut strategis karena dekat jalan utama dan memiliki akses lebih mudah ke sumber listrik dan air.
Gedung Sekolah Rakyat yang akan dibangun mencakup fasilitas lengkap seperti Ruang belajar, Asrama siswa, Laboratorium dan ruang praktik, Fasilitas olahraga, Area ekstrakurikuler dan Sarana pendukung pembelajaran lainnya.
“Semua fasilitas dirancang lengkap agar siswa bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas baik secara akademik maupun karakter,” ujarnya.
Jika seluruh persyaratan terpenuhi, Kaltim akan mendapatkan investasi pusat sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan gedung sekolah dan seluruh sarana-prasarananya. Pemerintah daerah hanya diwajibkan menyiapkan lahan clear and clean serta perizinan seperti PBG dan UKL-UPL, yang menjadi syarat pembangunan.
“Ini peluang besar. Jangan sampai terlewat, karena pusat yang membiayai pembangunan lengkap. Daerah hanya mempersiapkan lahannya,” tegas Andi.(Han911/adv/Diskominfokaltim)













