Persepsinews.com, Samarinda — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memprioritaskan percepatan transisi energi sebagai bagian dari upaya menguatkan ekonomi hijau dan rendah karbon. Daerah ini menempatkan diri sebagai salah satu percontohan nasional dalam pengembangan energi terbarukan.
Asisten II Bidang Perekonomian Setdaprov Kaltim, Ujang Rahmad, mengatakan potensi energi terbarukan Kaltim sangat besar, mulai dari tenaga surya, tenaga air, hingga biomassa dari limbah kelapa sawit.
“Kita memiliki potensi besar energi terbarukan. Selain PLTA, potensi tenaga surya di Kaltim sangat tinggi, dan biomassa dari kelapa sawit dapat menghasilkan energi listrik berkelanjutan,” katanya.
Ujang mengungkapkan terdapat sekitar 111 pabrik kelapa sawit (PKS) di Kaltim dengan total limbah solid mencapai 6.038 ton per jam. Menurutnya, limbah tersebut dapat dikonversi menjadi energi biomassa sebagai sumber energi ramah lingkungan yang dapat menopang kebutuhan industri.
Ia menjelaskan transisi energi tidak hanya diarahkan pada pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, tetapi juga memastikan investasi energi bersih terus bertumbuh. Pemerintah provinsi tengah mendorong investasi di bidang energi terbarukan, industri pengolahan, hingga ekonomi kreatif.
“Kebijakan investasi kita diarahkan pada sektor industri pengolahan, energi bersih, dan ekonomi kreatif. Pemerintah memastikan seluruh investasi tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Pemprov menargetkan penguatan sektor energi baru dan terbarukan dapat menjadi fondasi untuk membentuk Kaltim sebagai “laboratorium ekonomi hijau” nasional wilayah yang tidak hanya memproduksi energi, tetapi juga mengembangkan pengetahuan dan inovasi hijau.
“Transisi energi dan transformasi ekonomi adalah dua sisi mata uang yang harus berjalan bersama,” kata Ujang. (Han911/adv/Diskominfokaltim)
