Persepsinews.com, Sangatta – Beberapa waktu lalu, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau mengalami bencana banjir yang cukup parah. Banjir juga melanda sejumlah kecamatan lainnya, mengakibatkan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.
Menyikapi hal ini, anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Berau, Syarifatul Sya’diah, memberikan tanggapan terkait penyebab fenomena ini dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah terulangnya bencana serupa.
“Sebagaimana kita semua ketahui, curah hujan dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Jika kita telusuri data pemantauan mulai Februari hingga Mei, kita mencatat curah hujan tertinggi mencapai lebih dari 500 mm,” jelas Syarifatul sapaan akrabnya.
Menurut dia, curah hujan yang terbilang tinggi ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan banjir di kawasan ini.
Di samping faktor alam, Syarifatul juga menyoroti perubahan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas manusia.
“Kawasan Segah yang dulunya dipenuhi hutan yang lebat kini semakin berkurang akibat penambangan dan eksploitasi sumber daya alam. Penebangan hutan yang tidak terencana mengurangi kemampuan alam dalam menyerap air hujan, sehingga air menggenang dan mengakibatkan banjir,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam mengatasi masalah ini.
“Kami berharap semua pihak dapat berkomitmen untuk melaksanakan praktik eksplorasi yang ramah lingkungan. Setelah kegiatan penambangan selesai, penting untuk melakukan rehabilitasi dengan menanam kembali pohon-pohon agar ekosistem dapat pulih dan tidak tergerus oleh erosi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Syarifatul menekankan perlunya rancangan pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan hidup dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kita perlu duduk bersama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kabupaten/kota, untuk mencari solusi agar masalah ini tidak semakin parah. Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kaltim harus menjadi perhatian serius kita semua,” tegasnya.
Sebagai penutup, Syarifatul menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan bencana alam di masa mendatang.
“Kami mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mempersiapkan langkah-langkah adaptasi terhadap iklim yang semakin tidak terduga,” tutupnya. (Cn/Adv DPRD Kaltim)