Persepsinews.com, Samarinda – Rozani Erawadi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, memaparkan bahwa tingkat ketergantungan tenaga kerja sangat terkait dengan jenis investasi yang diterapkan.
Ia mengamati bahwa investasi yang fokus pada padat karya cenderung memiliki kapasitas penyerapan tenaga kerja yang lebih tinggi, sementara investasi dengan orientasi padat modal tidak seoptimal dalam menyerap tenaga kerja.
Untuk itu ia menjelaskan, pola penyerapan tenaga kerja di Kaltim tercermin dalam sejumlah sektor.
“Sebagai contoh, sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor terbesar dalam menyerap tenaga kerja,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, sektor jasa profesional dan perusahaan menunjukkan kontribusi signifikan dengan menyerap ribuan tenaga kerja.
Selanjutnya, sektor penyediaan makanan dan minuman juga memainkan peran penting dalam penyerapan tenaga kerja.
Analisis ini menyoroti bahwa struktur investasi, khususnya dalam sektor padat karya seperti pertambangan, memiliki dampak yang langsung terlihat pada tingkat pemanfaatan tenaga kerja di Kaltim.
“Upaya pengembangan dan diversifikasi investasi mungkin perlu diperhatikan untuk mencapai keseimbangan yang lebih optimal antara pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di wilayah tersebut,” tandasnya. (Lis/ Adv Disnakertrans Kaltim)