Persepsinews.com, Samarinda – DPRD Kota Samarinda mengingatkan bahwa fenomena meningkatnya kasus bunuh diri akibat tekanan psikososial tidak bisa dianggap masalah pribadi semata.
“Bagaimana cara anak muda atau kita sebagai manusia itu mempertahankan diri supaya tidak jatuh ke jurang tadi itu ya penyesalan, ketidakpastian, keputusasaan, dan lain sebagainya. Makanya ya kita ada penguatan-penguatan dari orang tua, dari masyarakat juga, dari pemerintah,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti.
Puji menilai peran keluarga sangat krusial melalui pola pengasuhan yang sehat dan dukungan moral yang konsisten agar anak muda lebih tangguh menghadapi tekanan hidup.
Selain itu, Puji menyarankan pemerintah melakukan survei untuk memetakan penyebab utama bunuh diri sehingga langkah pencegahan yang tepat dapat dirumuskan.
“Pemerintah itu wajib sebenarnya ya, mencari sebab kenapa warga Samarinda ini banyak seperti itu ya,” katanya.
Media massa pun dianggap memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi kesehatan mental dengan mengangkat opini masyarakat dan pandangan para ahli guna menjadi sarana edukasi dan diskusi terbuka.
Puji mengingatkan bahwa tanda-tanda krisis mental kerap tak terlihat. Kasus orang yang tampak baik-baik namun kemudian bunuh diri menunjukkan kurangnya kepedulian lingkungan.
Sebagai langkah nyata, Puji mendorong pemerintah menyediakan layanan konseling yang mudah diakses, baik melalui dinas terkait maupun lembaga sosial yang fokus pada parenting dan ketahanan mental.
“Itu jadi PR pemerintah agar masyarakat mampu bertahan dari tekanan hidup,” pungkasnya. (Sn/Adv DPRD Samarinda)