Persepsinews.com, Samarinda – Dari ratusan atlet Kaltim yang berhasil meraih tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh–Sumatra Utara, statistik menunjukkan bahwa persentasenya terbagi hampir seimbang dari segi gender. Data menunjukkan bahwa 52 persen dari total atlet yang lolos adalah putra, sementara 48 persen sisanya adalah atlet putri. KONI Kaltim menggarisbawahi pentingnya perhatian khusus terhadap kondisi ini, terutama dalam aspek pembinaan dan pelatihan.
Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, mengutarakan kebutuhan untuk lebih memerhatikan peran atlet putri. Ia menekankan bahwa atlet putri memiliki kebutuhan dan cara penanganan yang lebih kompleks dibandingkan dengan atlet putra. Dalam konteks ini, Rusdiansyah Aras mengungkapkan bahwa mayoritas pelatih di Kaltim adalah laki-laki, mencapai lebih dari 90 persen. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk kerja ekstra guna memahami dan mengakomodasi kebutuhan atlet putri.
Rusdiansyah Aras memberikan contoh dari pengalamannya sebagai pelatih tim sofbol putri Kaltim pada era 1980-an. Ia menyoroti pentingnya pemahaman terhadap aspek psikis, terutama saat atlet putri mengalami menstruasi.
“Pelatih perlu memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap kondisi-kondisi khusus ini untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang sesuai,” terangnya.
KONI Kaltim mendorong pengurus cabang olahraga (cabor) untuk memperhatikan komposisi pelatih dan atlet yang seimbang dari segi gender. Memberikan perhatian khusus terhadap aspek-aspek sensitif dan kompleks yang mungkin dihadapi atlet putri dapat meningkatkan kualitas pembinaan dan prestasi atlet secara keseluruhan. Ini juga sejalan dengan semangat inklusivitas dan keadilan dalam dunia olahraga.
“Melalui fokus pada keseimbangan gender dalam struktur pelatihan dan pembinaan, KONI Kaltim berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi perkembangan optimal bagi seluruh atlet, tanpa memandang jenis kelamin,” pungkasnya. (Red/ Adv Dispora Kaltim)
