Persepsinews.com, Samarinda – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar rapat penajaman target dengan seluruh cabang olahraga (cabor) guna mengukur sejauh mana realitas capaian yang dapat mereka raih pada PON XXI/2024 mendatang.
Rapat tersebut dilaksanakan untuk menentukan dasar kajian yang akan menjadi target resmi, yang akan diumumkan oleh KONI Kaltim setelah mendengarkan paparan dari para pelatih cabor yang berhasil lolos kualifikasi PON.
Sekretaris Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kaltim, Lugito Buddi, mengakui bahwa perdebatan sengit terjadi saat timnya menyampaikan target kepada KONI Kaltim. Dari 13 atlet judo yang lolos kualifikasi, hanya enam yang berada di zona medali. Meskipun PJSI menargetkan satu medali emas, dua atlet yang diusung, salah satunya tidak berada di zona medali.
“Dasar kami jelas, pertama atlet ini mainnya bagus walau masih juara 3. Secara usia, keduanya akan masuk di golden age saat PON, di mana pesaingnya yang meraih medali SEA Games sudah berusia 36 tahun. Kemarin kalahnya pun karena golden score, karena tak ada poin yang didapat,” ungkap Lugito menjelaskan.
Lugito menyerahkan keputusan akhir pada KONI Kaltim, dengan meyakinkan bahwa argumen yang disampaikannya didasarkan pada penilaian realistis. Ia yakin satu medali emas dapat dihasilkan dari dua judoka yang diusung, meskipun salah satunya tidak berada di zona medali.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PJSI Kaltim, Suriansyah Saidi, menambahkan bahwa ke-13 atlet Kaltim memiliki potensi medali. Kendala muncul dari sistem poin untuk menentukan peringkat, terutama bagi tim di luar Jawa.
Saidi menyatakan keyakinannya bahwa jika menggunakan sistem kualifikasi PON, semua atlet Kaltim memiliki potensi meraih medali karena kualitas mereka yang sudah terbukti.
“Rapat ini menjadi langkah awal KONI Kaltim dalam mempersiapkan tim-timnya untuk PON XXI/2024, dengan fokus pada peningkatan performa dan mencapai prestasi optimal di tingkat nasional,” tandasnya. (Red/ Adv Dispora Kaltim)
