spot_img

Lahan Eks Tambang Kaltim Diubah Jadi Sawah, Dukung Swasembada

Persepsinews.com, Samarinda – Mengubah lahan eks tambang menjadi kawasan produktif, Pemprov Kalimantan Timur dan Kodam VI/Mulawarman bersinergi dalam program cetak sawah baru.

Kolaborasi ini difokuskan untuk mencapai swasembada pangan daerah, di mana Gubernur Rudy Mas’ud memastikan 700 hektare lahan telah disiapkan, menepis ketergantungan pasokan dari luar.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan pascatambang yang sudah direklamasi adalah solusi konkret dan inovatif untuk menjawab masalah krusial terkait ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.

Menurutnya, Kaltim tidak bisa lagi hanya mengandalkan daerah lain untuk kebutuhan perut warganya, sehingga harus segera mengejar ketertinggalan agar mampu berdiri sejajar dengan provinsi tetangga di Kalimantan yang telah lebih dulu mencapai tahap swasembada.

​“Swasembada pangan adalah target wajib yang harus kita dukung, dan ini adalah arahan langsung dari Presiden. Sinergi dengan TNI melalui Kodam adalah jalan yang paling efektif dan cepat,” ujar Rudy.

Dirinya mengungkapkan detail lokasi dan luasan lahan yang akan segera dimanfaatkan.

“Di wilayah Kodam, insya Allah lahan eks tambang di kawasan Gunung Bayan seluas sekitar 500 hektare, dan 200 hektare dari total luasan tersebut akan langsung diinisiasi untuk program cetak sawah baru.” ungkapnya.

​Gubernur Rudy Mas’ud menjelaskan lebih lanjut bahwa lahan eks tambang yang dialihfungsikan ini dinilai sangat siap untuk digarap.

“Keunggulan kolaborasi ini terletak pada kesiapan Kodam yang tidak hanya memiliki struktur organisasi yang kuat, tetapi juga personel yang sigap untuk mempercepat pembukaan, pengolahan, dan pengamanan lahan pertanian baru,” tutur Rudy.

Sinergi antara pemerintah daerah (Pemprov) dan TNI (Kodam) disebut menjadi kunci agar program cetak sawah baru ini dapat berjalan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan, melewati hambatan administratif dan teknis yang sering ditemui.

​“Kolaborasi ini adalah contoh bagaimana aset lahan yang tadinya tidak produktif bisa diubah menjadi kawasan produksi pangan yang bernilai strategis. Kami percaya dengan disiplin dan kesiapan personel dari Kodam, target cetak sawah 200 hektare di Gunung Bayan dapat tercapai sesuai jadwal yang ditentukan,” tegasnya.

​Rudy menegaskan bahwa Kalimantan Timur harus segera mengarah serius menuju swasembada pangan, mencontoh keberhasilan yang telah dicapai provinsi-provinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Program ini menjadi bagian dari agenda strategis Kaltim untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas sektor ekstraktif seperti migas dan tambang, serta mendorong transformasi fundamental ekonomi berbasis sektor pangan dan agrikultur.

​“Tiga provinsi tetangga kita sudah swasembada. Insya Allah Kaltim dan Kaltara akan segera menyusul dalam beberapa tahun ke depan, menjadikan Kalimantan sebagai lumbung pangan nasional yang baru,” tambah Rudy dengan optimis.

​Pemerintah berharap kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Pemprov, Kodam, dan tentu saja masyarakat petani lokal, dapat mempercepat lahirnya kawasan produksi baru yang mampu secara signifikan menekan impor pangan, meningkatkan ketersediaan pasokan lokal, dan pada akhirnya, menstabilkan harga komoditas pangan.

“Dengan dukungan penuh dari Pemprov dan operasional lapangan dari Kodam, Kaltim ditargetkan mulai melihat hasil panen perdana dari program cetak sawah di lahan eks tambang ini dalam beberapa tahun mendatang, menandai babak baru ketahanan pangan daerah,” pungkas Rudy. (CIN/Adv/Diskominfokaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer