Persepsinews.com, Kukar – Pemerintah Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menggenjot pengembangan tiga sektor utama sebagai program prioritas, yakni pertanian, pariwisata, dan infrastruktur. Upaya ini dinilai penting untuk mempercepat kemajuan wilayah yang memiliki potensi besar namun belum tergarap maksimal.
Camat Muara Kaman, Barliang, mengungkapkan bahwa ketiga sektor tersebut menjadi perhatian serius dalam rencana pembangunan jangka menengah kecamatan.
Ia menyebut bahwa Muara Kaman memiliki sumber daya yang melimpah, namun masih membutuhkan pengelolaan yang lebih terarah.
“Pertama, pertanian. Pertanian kita ini dalam skala luas, ada lahan basah dan lahan kering. Potensinya sebenarnya sangat bagus dan bisa dikembangkan lebih lanjut,” ujar Barliang, pada Rabu (11/06/2025).
Menurutnya, diversifikasi komoditas dan sistem pertanian terpadu menjadi salah satu fokus yang akan dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan wilayah.
Selain pertanian, Barliang menyoroti kondisi infrastruktur yang masih memerlukan perhatian lebih. Ia menilai bahwa beberapa desa di Muara Kaman, terutama di daerah terpencil, belum mendapatkan akses pembangunan yang memadai.
“Yang kedua, infrastruktur. Infrastruktur di Merakaman masih sangat memerlukan perhatian khusus. Banyak wilayah yang masih minim sentuhan pembangunan,” tambahnya.
Ia berharap adanya dukungan dari pemerintah kabupaten dan provinsi agar pembangunan jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya bisa lebih merata dan menjangkau seluruh wilayah kecamatan.
Selain pertanian dan infrastruktur, sektor pariwisata juga menjadi sorotan Camat Muara Kaman, pasalnya di Kecamatan Muara Kaman dikenal sebagai salah satu wilayah bersejarah di Kukar, bahkan di Kalimantan Timur (Kaltim). Dan, wilayah ini terdapat situs Hindu tertua di Indonesia, yang hingga kini masih menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau.
“Yang ketiga, pariwisata. Ini sebenarnya kekuatan besar yang belum tergarap maksimal. Merakaman punya sejarah penting, salah satunya adalah situs Hindu tertua,” tutur Barliang.
Terakhir, Ia menilai bahwa pengembangan sektor pariwisata bukan hanya akan mengangkat nama daerah, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat dinilai menjadi kunci. (Rob/Adv Diskominfo Kukar)