Persepsinews.com, Kukar – Desa Loa Ulung, yang terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), dikenal memiliki potensi besar di sektor perikanan berkat letaknya yang berada di pinggiran Sungai Mahakam.
Memang selama ini, masyarakat desa mengandalkan budidaya ikan melalui keramba yang dipasang langsung di aliran sungai tersebut.
Namun, dalam beberapa waktu terakhir, aktivitas budidaya ikan di Sungai Mahakam mulai mengalami gangguan.
Kepala Dinas (Kadis) Perikanan dan Kelautan (DKP) Kukar, Muslik, mengungkapkan bahwa gangguan tersebut sebagian disebabkan oleh aktivitas ponton dan kegiatan lain di sungai yang memengaruhi kenyamanan serta keamanan keramba.
“Di Desa Loa Ulung, sebenarnya kalau untuk perikanan budidaya daratnya, kita baru coba kembangkan. Tapi yang mereka punya saat ini memang di pinggiran Sungai Mahakam. Ya, walaupun agak terganggu sih sebenarnya,” ujar Muslik, pada Selasa (03/06/2025).
Muslik bilang, DKP Kukar saat ini mulai mendorong pengembangan sistem budidaya ikan berbasis darat sebagai alternatif. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan kolam tanah maupun kolam terpal yang sudah mulai dibuat oleh sebagian warga.
“Ada beberapa kolam tanah, kemudian kolam terpal juga. Kita terus gali potensi itu,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, budidaya ikan darat sebenarnya tidak memerlukan keahlian khusus dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Dengan ketersediaan lahan yang memadai, masyarakat hanya perlu diberikan pendampingan teknis agar bisa mengelola kolam dengan baik dan berkelanjutan.
“Karena sebenarnya, kalau untuk kegiatan perikanan budidaya itu tidak begitu sulit. Itu bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja,” pungkasnya.
Langkah DKP Kukar ini diharapkan mampu membuka peluang usaha baru di sektor perikanan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Loa Ulung secara berkelanjutan, tanpa terlalu bergantung pada kondisi Sungai Mahakam. (Rob/Adv Diskominfo Kukar)
