Persepsinews.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengirimkan sebanyak 27 peserta Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) ke Yayasan Karya Bhakti Bumi Indonesia (KBBI), sebagai langkah konkret dalam mendukung transformasi ekonomi daerah melalui sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Pelepasan peserta tersebut ditandai dengan deklarasi SPR yang digelar di Pendopo Odah Etam, Tenggarong. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Kukar dan KBBI yang sebelumnya telah ditandatangani oleh Bupati Kukar dan Ketua Yayasan KBBI.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, yang mewakili Bupati Aulia Rahman Basri dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran SPR sangat relevan dengan arah kebijakan pembangunan Kukar, khususnya dalam mendukung sektor pertanian dalam arti luas.
Menurutnya, pembangunan sektor ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah daerah dalam rangka mentransformasi struktur ekonomi Kukar dari ketergantungan pada sumber daya alam tak terbarukan menuju sektor-sektor ekonomi berkelanjutan seperti pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Pembangunan pertanian dalam arti luas menjadi strategi kunci dalam transformasi ekonomi Kukar. Ini adalah bagian dari upaya besar kami untuk melepaskan ketergantungan pada sektor pertambangan,” ujar Sunggono.
Ia menekankan, bahwa Kukar memiliki peran strategis sebagai lumbung pangan di Kalimantan Timur (Kaltim). Berdasarkan data BPS tahun 2024, luas panen padi di Kukar mencapai 26.744,87 hektar atau setara 46,80 persen dari total luas panen padi di provinsi tersebut. Sementara produksi gabah kering giling (GKG) Kukar sebesar 115,10 ribu ton, memberikan kontribusi lebih dari separuh (50,71%) terhadap total produksi provinsi.
Dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Sunggono juta menyebutkan, kebutuhan pangan diperkirakan akan meningkat signifikan seiring perpindahan penduduk ke wilayah sekitarnya yang diperkirakan mencapai 4–5 juta orang.
“Ini membuka peluang besar sekaligus tantangan bagi Kukar untuk memperkuat perannya sebagai penyangga utama ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Maka dari itu, untuk mempercepat pembangunan sektor pertanian, Pemkab Kukar telah menetapkan berbagai strategi, antara lain:
1. Penetapan Lima Kawasan Pertanian Berbasis Komoditas Padi
Meliputi kawasan Sebulu-Muara Kaman, Loa Kulu–Tenggarong, Tenggarong Seberang 1 dan 2, serta Marangkayu dengan total luas sekitar 8.093,06 hektar.
2. Peningkatan Infrastruktur Pertanian
Termasuk sistem irigasi dan jalan usaha tani, yang pelaksanaannya didukung melalui Program TMMD dan Karya Bakti TNI.
3. Modernisasi Pertanian
Melalui bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan efisiensi produksi.
4. Penguatan Tenaga Pendamping Lapangan
Dengan melibatkan 250 orang Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) sebagai pelengkap dari tenaga ASN dan P3K.
5. Akses Modal Usaha
Melalui program Kredit Kukar Idaman (KKI) yang memberikan pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga.
Lebih lanjut, Sekda Kukar itu mengungkapkan, dalam masa periode 2025–2030, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri-Rendi Solihin, mengusung visi “Kutai Kartanegara Idaman Terbaik” dengan arah pembangunan menuju fondasi pusat pangan, pariwisata, dan industri hijau yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan. Visi ini menyasar pada penguatan transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola pemerintahan.
Tak lupa, dalam sambutan yang dibacakan Sunggono, terdapat sebuah pesan yang tersirat khusus kepada 27 peserta yang mengikuti SPR di bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan.
“Pesan khusus kepada para peserta agar serius dan bersungguh-sungguh menjalani pendidikan selama enam bulan ke depan. Mereka adalah individu terpilih melalui proses seleksi dan musyawarah, yang diharapkan mampu menjadi penggerak di sektor pertanian ke depannya,” pesannya. (Rob/Adv Diskominfo Kukar)
