
Persepsinews.com, Samarinda — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya mempercepat transformasi ekonomi sebagai upaya melepaskan diri dari ketergantungan terhadap sektor pertambangan, khususnya batu bara.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, Ujang Rahmad, mengatakan arah pembangunan ekonomi daerah kini berfokus pada peningkatan nilai tambah melalui pengembangan industri pengolahan, ekonomi kreatif, serta ekonomi digital.
“Transformasi ekonomi yang kami dorong adalah upaya melepaskan diri dari ketergantungan terhadap ekonomi berbasis sumber daya alam yang ekstraktif,” ujarnya.
Ujang menyampaikan bahwa proses transformasi ekonomi di Kaltim telah berjalan sejak 2010. Data menunjukkan kontribusi sektor pertambangan yang semula lebih dari 50 persen kini menurun menjadi sekitar 34,9 persen pada 2025.
Menurutnya, meski pertumbuhan ekonomi Kaltim masih fluktuatif karena dipengaruhi harga komoditas global, arah perubahan struktural terus menguat.
“Kita memang pernah tumbuh tinggi karena batu bara, namun sifatnya tidak stabil. Karena itu, kita harus menyiapkan sektor baru yang lebih berkelanjutan,” ucapnya.
Hingga semester pertama 2025, sektor batu bara tercatat tumbuh negatif 0,17 persen. Pemerintah melihat kondisi ini sebagai momentum untuk memperkuat sektor alternatif seperti industri hilir migas, manufaktur, pariwisata alam, serta energi baru dan terbarukan.
Ujang menegaskan Pemprov Kaltim akan mendorong investasi pada sektor bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan, dengan target pertumbuhan ekonomi daerah mencapai 7–8 persen per tahun. (Han911/adv/Diskominfokaltim)













