
Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan inisiatif masif untuk mengoptimalkan kembali jaringan layanan kesehatan dasar di seluruh wilayah Benua Etam.
Langkah ini berfokus pada revitalisasi total 4.860 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota sebagai strategi kunci untuk mempercepat penurunan angka stunting (kekerdilan) dan memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di Benua Etam.
Wakil Gubernur Kaltim, H Seno Aji, menjelaskan bahwa penguatan fungsi Posyandu adalah bagian integral dari upaya pemerintah daerah dalam mendeteksi secara dini kondisi kesehatan yang rentan, khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, serta dalam memantau tumbuh kembang anak usia balita.
“Kurang lebih 4.860 Posyandu diharapkan fungsinya betul-betul dimaksimalkan, karena peran mereka sangat vital. Manfaatnya akan besar untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan, terutama pada kelompok risiko tinggi seperti ibu hamil dan menyusui,” ujarnya.
Namun, Diketahui dari total tersebut sebanyak 2.868 unit dinyatakan aktif beroperasi, namun masih terdapat 1.992 unit lainnya yang belum beroperasional secara optimal.
Wagub Seno Aji menambahkan bahwa pengaktifan kembali Posyandu akan menjadi alat yang sangat efektif untuk mempermudah intervensi pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Posyandu berperan sebagai garda terdepan dalam pemetaan dan identifikasi lokasi yang memiliki indikasi stunting tertinggi, termasuk di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) seperti Kabupaten Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara.
Dengan adanya data hasil pemantauan Posyandu yang lebih akurat, Pemprov Kaltim dapat segera menurunkan tim gabungan untuk melakukan penanganan langsung dan terintegrasi di lapangan.
“Daerah dengan angka stunting tinggi akan menjadi sasaran utama dan diberikan bantuan khusus. Kami akan intervensi secara mendalam untuk mengetahui akar penyebab stunting di lokasi tersebut, yang bisa jadi berbeda-beda, misalnya faktor sanitasi, gizi, atau pola asuh,” jelas Seno Aji.
Langkah strategis Pemprov Kaltim ini diharapkan mampu mempercepat pengurangan prevalensi stunting menuju standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Melalui intervensi yang terencana dan didukung oleh Posyandu yang aktif, Pemprov menargetkan dapat memastikan generasi Kaltim tumbuh sehat, cerdas, dan produktif, sehingga visi Kaltim untuk menghasilkan SDM unggul dapat tercapai optimal.(CIN/Adv/Diskominfokaltim)













