Persepsinews.com, Samarinda – Sri Wahyuni, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, memberikan apresiasi terhadap Disperindagkop dan UKM Kaltim yang menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Lahan dan Hilirisasi Industri di Kaltim, sebagai sarana yang sangat baik untuk mempersiapkan transformasi ekonomi di Kaltim.
Ia kemudian mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh peserta dari kabupaten dan kota yang turut serta dalam FGD tersebut.
Sri Wahyuni menegaskan bahwa komitmen untuk transformasi ekonomi telah diumumkan, bukan hanya oleh pemerintah provinsi tetapi juga oleh kabupaten dan kota.
“Sumber daya ekstraktif masih menjadi komponen utama dalam struktur ekonomi Kaltim, yang diinformasikan sebagai daerah kedua terbesar dalam penyumbang angka ekspor nasional setelah Provinsi Jawa Barat,” ujarnya, baru-baru ini.
Namun, ia menyoroti dominasi bahan ekstraktif seperti minyak, gas bumi, dan mineral dalam komponen ekspor tersebut.
Sekda menjelaskan bahwa hilirisasi industri menjadi kunci dalam transformasi ekonomi, meskipun Kaltim masih bergantung pada sektor ekonomi yang bersifat ekstraktif.
Ia menekankan pentingnya identifikasi lahan dan potensi untuk hilirisasi industri di Kaltim serta setiap kabupaten dan kota.
Pemetaan tersebut, menurutnya, akan disinkronkan dengan rencana pengembangan industri yang telah diatur oleh peraturan daerah provinsi dan kabupaten/kota.
“Pemetaan yang dilakukan diharapkan memberikan masukan berharga bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, khususnya terkait dukungan potensi hilirisasi di tiga daerah utama, yaitu Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Samarinda,” paparnya.
Selain itu, Sekda mencatat bahwa kawasan industri seperti Buluminung di PPU, Kariangau Balikpapan, dan kawasan ekonomi khusus MBTK di Kutim juga menjadi fokus pengembangan hilirisasi untuk mendukung Ibu Kota Nusantara. (Lis/ Adv Diskominfo Kaltim)