spot_img

Sarkowi V Zahry: Perlunya Kebijakan Tegas untuk Lindungi Lahan Pertanian di Tengah Ancaman Alih Fungsi Lahan

Persepsinews.com, Sangatta – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Sarkowi V Zahry, menyoroti kekurangan dalam pemberian perlindungan terhadap lahan pertanian di daerah, di tengah meningkatnya ancaman alih fungsi lahan yang terus meluas.

Dalam pernyataannya, Sarkowi menegaskan bahwa tanpa kebijakan yang tegas dan menyeluruh untuk melindungi lahan pertanian, upaya Kaltim menuju kedaulatan pangan hanya akan menjadi wacana semata.

“Kita tidak bisa bicara swasembada pangan kalau lahannya terus menyusut tiap tahun. Ini bukan sekadar soal petani menjual lahannya, tetapi menyangkut arah pembangunan kita mau ke mana,” ujarnya.

Ia menyoroti bahwa godaan dari ekspansi tambang dan perkebunan sawit telah membuat banyak lahan subur beralih fungsi, suatu kondisi yang semakin parah akibat lemahnya regulasi perlindungan lahan pangan di tingkat daerah.

Sarkowi menegaskan pentingnya langkah perlindungan lahan secara hukum, agar ancaman krisis pangan yang mungkin timbul bukan merupakan akibat dari ketergantungan pada pasokan luar.

“Kalau tidak segera ada langkah perlindungan lahan secara hukum, maka ancaman krisis pangan itu bukan pada pasokan dari luar,” tegasnya.

Di samping itu, Sarkowi juga menyampaikan keprihatinan mengenai lemahnya sistem data pertanian yang seharusnya menjadi dasar dalam perencanaan produksi pangan.

Ia meminta pemerintah untuk memastikan adanya data yang akurat dan memadai.

“Kita butuh data yang presisi. Jangan hanya bicara target, tapi lahan realnya kita tidak tahu. Harus dihitung berapa hektare yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan pangan di Kaltim secara mandiri,” jelasnya.

Sebagai solusinya, Sarkowi mendorong pemerintah untuk mencetak sawah baru di titik-titik strategis dan menyusun kebijakan perlindungan lahan pertanian abadi.

“Langkah tersebut jauh lebih penting daripada terus memperluas sektor ekstraktif daerah. Kita harus segera mengaudit kembali ketersediaan lahan,” tambahnya.

Sarkowi menekankan agar kita tidak hanya melihat keuntungan jangka pendek dari sektor ekstraktif.

“Kalau semua habis untuk tambang dan sawit, generasi mendatang mau makan apa? Sekarang adalah waktunya kita bertindak, sebelum semuanya terlambat,” tandasnya. (Cn/Adv DPRD Kaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer