spot_img

Siapkan SDM Hijau, SMK Kaltim Kembangkan Program Micro-Credential untuk Dunia Industri Berkelanjutan

Persepsinews.com, Samarinda — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur (Disdikbud Kaltim) menegaskan komitmennya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) hijau melalui penguatan pendidikan vokasi. Salah satunya dengan mengembangkan program micro-credential di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang dirancang untuk menjawab kebutuhan industri berkelanjutan dan transisi energi.

Kepala Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Disdikbud Kaltim, Surasa, mengatakan micro-credential menjadi strategi penting untuk mencetak tenaga kerja yang memiliki keahlian spesifik dan relevan dengan kebutuhan industri masa depan, termasuk pekerjaan yang berbasis lingkungan atau green jobs.

“Micro-credential memungkinkan siswa fokus pada satu unit kompetensi yang benar-benar mereka kuasai. Ini penting karena industri hijau membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan yang terarah dan presisi,” ungkapnya.

Surasa menjelaskan, tantangan dalam menyiapkan SDM hijau adalah masih minimnya klasifikasi jabatan baru yang berbasis lingkungan di tingkat nasional. Sementara, di lapangan kebutuhan tenaga kerja hijau terus meningkat.

Karena itu, micro-credential di SMK menjadi langkah awal untuk memenuhi celah kebutuhan tersebut.

“Pekerjaan-pekerjaan hijau sudah ada, tetapi rumah jabatannya belum tersedia secara formal. Micro-credential menjadi jembatan agar siswa punya keahlian yang dapat segera diadopsi industri,” ujarnya.

Di jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) misalnya, siswa dapat memilih menjadi spesialis tertentu mulai dari pengelolaan suku cadang, diagnostik sistem motor listrik, hingga perawatan unit ramah lingkungan tanpa harus menguasai seluruh bidang secara luas.

Micro-credential juga diselaraskan dengan program sertifikasi kompetensi yang telah berjalan tiga tahun terakhir di SMK Kaltim. Sertifikasi ini mengacu pada amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2023, yang menekankan pentingnya penguasaan unit-unit kompetensi sebagai dasar jenjang KKNI.

“Sertifikasi bukan hanya uji kemampuan, tetapi juga sarana menyelaraskan SMK dengan dunia usaha dan industri. Dari sana kita bisa melihat peluang jabatan hijau apa yang dapat dilahirkan,” jelas Surasa.

Selain mempersiapkan tenaga kerja, SMK Kaltim juga turut berkontribusi pada praktik transisi energi. Salah satunya melalui pembudidayaan kemiri sunan sebagai bahan baku biodiesel, yang menjadi contoh konkret penerapan energi terbarukan dari tingkat pendidikan.

“Transisi energi tidak hanya soal pemanfaatan energi terbarukan, tetapi juga menjaga iklim. Pendidikan vokasi berperan besar dalam membangun kesadaran dan memberikan kontribusi nyata,” terang Surasa.

Ia menambahkan bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi besar dalam pengembangan green jobs, baik di sektor formal maupun informal. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan menjadi kunci agar lulusan SMK dapat terserap secara optimal.

“Harapan kami, micro-credential dan sertifikasi mampu membuka ruang pekerjaan baru. Dengan begitu, SMK siap menjadi garda terdepan dalam menyiapkan SDM hijau dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Kaltim,” tutup Surasa. (Han911/adv/Diskominfokaltim)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer