Persepsinews.com, Samarinda – Arus informasi yang tak terbendung melalui media dan teknologi digital dinilai turut memengaruhi perilaku dan moral masyarakat, khususnya generasi muda.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menyoroti pentingnya membangun ketahanan keluarga sebagai benteng utama menghadapi derasnya pengaruh eksternal dari media massa dan teknologi global.
Ia menyampaikan bahwa kekerasan dan berbagai masalah sosial yang terjadi saat ini tidak bisa hanya dilihat sebagai akibat langsung dari satu kejadian, tetapi sebagai refleksi dari perubahan pola pikir dan perilaku yang juga dipengaruhi oleh media.
“Nah sekarang termasuk media. Ya termasuk media. Media cetak, media elektronik. Semuanya itu berperan,” ujar Sri Puji.
Menurutnya, tayangan-tayangan di televisi serta konten yang tersebar di media sosial turut mendorong pola hidup dan pola pikir yang kadang tidak sesuai dengan nilai-nilai lokal dan kearifan budaya.
Terlebih lagi, kemudahan mengakses informasi melalui ponsel dan internet memungkinkan siapa pun, termasuk anak-anak, terpapar informasi yang belum tentu sesuai dengan usia dan tingkat kematangan berpikir mereka.
“Kan kita coba lihat bagaimana kehidupan di televisi sana. Ini kan memacu. Lalu HP ya. Ini juga bagaimana kita dengan bebasnya bisa mengakses semua yang ada di global ini. Apa kita akses,” jelasnya.
Sri Puji menilai, tantangan yang dihadapi saat ini bukan sekadar soal keterbukaan informasi, melainkan bagaimana masyarakat menyikapinya dengan bijak.
Menurutnya, di sinilah peran keluarga menjadi sangat krusial untuk membentuk karakter dan nilai moral sejak dini, sebelum anak-anak terlanjur dipengaruhi oleh lingkungan digital yang tak terkendali.
“Jadi kita tekankan pada sebenarnya ketahanan keluarganya yang diperkuat. Termasuk dalam segi agama,” tutupnya. (Sn/Adv DPRD Samarinda)