
Persepsinews.com, Samarinda – Kasus pemerkosaan yang dilakukan seorang kakak terhadap adik kandungnya di Sungai Pinang mengejutkan warga Kota Samarinda. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menekankan bahwa kasus ini bukan sekadar persoalan kriminal, tetapi menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam melindungi anak.
“Rumah seharusnya menjadi tempat paling aman. Tapi ketika kekerasan justru terjadi di dalamnya, berarti ada yang salah dan harus segera diperbaiki,” tegas Puji, Kamis (14/8/2025).
Puji menilai, faktor seperti kepadatan penduduk, kondisi rumah yang sempit, serta kebiasaan yang mengabaikan privasi, misalnya berganti pakaian tanpa batas, dapat memicu lingkungan yang rawan perilaku menyimpang.
Menurutnya, anak-anak perlu dibekali pendidikan untuk menjaga batas diri, mengenali tanda-tanda pelecehan, dan berani melapor.
“Banyak korban memilih diam karena takut, diancam, atau bahkan terjebak pemahaman keliru bahwa hubungan itu atas dasar suka sama suka. Dalam kasus keluarga, hal itu jelas bentuk kekerasan dan pelanggaran serius,” lanjutnya.
Ia mengajak masyarakat lebih peka terhadap kondisi di sekitarnya, karena menurutnya perlindungan perempuan dan anak tidak cukup hanya dengan aturan.
“Harus dimulai dari kesadaran keluarga, diperkuat pengawasan lingkungan, dan keberanian melaporkan setiap bentuk kekerasan,” tandasnya. (Sn/Adv DPRD Samarinda)













